Kamis, 07 November 2013

AGAR KERJA PANGKREAS TETAP OKE

Oleh :  Dr.Wadda’ A. Umar

Pankreas adalah sebuah kelenjar yang sangat penting bagi tubuh. Namun ia tidak sepopuler liver, jantung atau ginjal. Ia jarang disebut karena memang jarang menimbulkan masalah penyakit dibanding dengan organ tubuh lain. Hanya disebut sesekali saja, meski sesungguhnya pankreas mempunyai peran yang tidak kecil. Setidaknya untuk fungsi pencernaan. Pankreas, disebut kelenjar ludah perut adalah kelenjar dari sebuah sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama.
Yang pertama, menghasilkan beberapa hormon penting seperti hormon insulin yang dihasilkan sel beta, hormon GHS yang dihasilkan sel epsilon, dan hormon GHIH yang dihasilkan sel delta.
Fungsi yang kedua menghasilkan enzim pencernaan. Enzim yang diproduksi ini berfungsi membantu pencernaan makanan yang kita konsumsi. Ada enzim pemecah karbohidrat, pemecah lemak, dan pemecah protein. Dengan demikian laju metabolisme apa saja makanan yang kita makan, akan lancar prosesnya berkat kehadiran enzim-enzim pankreas. Enzim yang diproduksi dialirkan melalui saluran ke dalam usus dua belas jari. Setelah makanan digiling dan dicampur dengan asam lambung, proses selanjutnya berlangsung di dalam usus duabelas jari sebagai kelanjutan dari lambung sebelum masuk ke usus halus, tempat sebagian besar sari makanan yang sudah diolah menjadi zat gizi yang bisa diserap oleh usus memasuki aliran darah.
Nah, dari fungsi-fungsi pakreas tersebut, yang paling sering disebut-sebut adalah fungsinya yang mengeluarkan hormon insulin, dimana bila fungsi ini terganggu dapat menyebabkan timbulnya kencing manis. 

Bila pankreas rusak
Sebenarnya, penyakit atau kerusakan pada pankreas tidak hanya menyebabkan kencing manis saja seperti yang sudah dipahami saat ini. Sebab, setiap terjadi gangguan pada pankreas, apa pun bentuk dan penyebabnya, yang akan muncul tentu gangguan fungsi. Oleh karena fungsi pankreas memproduksi hormon insulin dan enzim perut, maka, gejala dan keluhan yang muncul pun tidak hanya seputar gangguan insulin. Tetapi juga gangguan enzim.
Dari sekian jenis penyakit yang merusak pankreas, paling sering adalah meradangnya kelenjar pankreas. Penyebab peradangan pankreas tidak selalu jelas. Bisa muncul akibat komplikasi virus gondong (mumps, parotitis), gangguan batu empedu, jejas (trauma) sehabis pembedahan perut, pada orang-orang kadar lemak darahnya tinggi (hyperlipidemia), pada orang yang kelenjar anak gondoknya terlalu aktif (hyperparathyroidism), pemakai obat-obat keras dalam jangka waktu lama, serta pada peminum alkohol.
` Bila pankreas rusak, maka mula-mula akan mengenai bagian kelenjar yang memproduksi insulin. Akibatnya, produksi insulin menurun, lalu munculah penyakit kencing manis atau diabetes. Tetapi diabetes ini bukanlah diabetes sejati, melainkan diabetes akibat adanya gangguan pankreas yang biasanya hanya terjadi sementara waktu saja. Karena yang terserang adalah orang yang sesungguhnya tidak berisiko diabetes, maka bila pankreasnya sudah membaik, diabetesnya akan normal kembali.
Kerusakan pankreas selain menyebabkan gangguan insulin, sekaligus bisa menyebabkan gangguan fungsi enzim. Oleh karena salah satu enzim pankreas bersifat menghancurkan protein, maka dengan adanya kerusakan di pankreas, menyebabkan enzim yang tumpah akan merusak jaringan di sekitar rongga perut seperti mengenai selubung rongga perut, lempeng penggantung usus, ginjal, dan limpa. Selain itu, enzim tadi bisa menyebabkan perlukaan pada pembuluh darah, pembentukan kista, pernanahan, dan kematian jaringan.
Pankreas dan diabetes
Diabetes Mellitus (DM), atau penyakit kencing manis, demikian nama lengkap penyakit ini. Tapi, sering disingkat diabetes saja. DM sebenarnya merupakan penyakit akibat gangguan metabolisme. Pada saat metabolisme tubuh dalam kondisi normal, suplai karbohidrat ke dalam tubuh akan langsung diubah menjadi glukosa atau sering disebut sebagai gula. Pada saat yang bersamaan, pankreas juga memproduksi hormon insulin yang kemudian masuk ke dalam aliran darah agar glukosa dapat diubah menjadi energi yang dibutuhkan oleh setiap sel di seluruh bagian tubuh. Bila insulin “mogok’ , maka glukosa atau gula tadi tidak bisa diubah menjadi energi. Akibatnya gula akan menumpuk dalam darah, urin, dan bagian tubuh lainnya. Sehingga tubuh penuh dengan gula, yang disebut kencing manis.
Penyebab tersering dari “mogoknya” pankreas adalah penyusutan sel akibat masalah genetik (keturunan), dan peradangan yang disebabkan oleh serangan virus ke pankreas, khususnya yang menyerang Pulau Langerhans, sehingga pankreas tidak bekerja dengan baik. Pada pasien DM ini, ia memerlukan insulin sepanjang hidupnya. Dalam istilah medis disebut DM tipe I. Umumnya DM tipe I ini muncul pertama ketika penderita masih berusia dibawah 30 tahun.
Penyebab kedua adalah metabolisme yang melambat akibat usia yang mulai tua. Pada kondisi ini pankreas memproduksi insulin dalam jumlah cukup tapi tubuh tidak meresponnya dengan baik. Akibatnya, glukosa tetap saja menumpuk di dalam darah dan urine. Kondisi ini disebut DM tipe II, Biasanya meyerang orang-orang setengah baya atau tua, dimana gaya hidupnya kurang gerak dan banyak makan makanan tinggi kalori serta lemak tapi kurang serat.
Menjaga pankreas
Agar pankreas tetap berfungsi dengan baik, tentu saja faktor-faktor yang bisa mengganggu atau merusak pankreas harus dicegah. Atau bila sudah masuk dalam tubuh harus dibuang(diobati). Bila ada batu di empedu, maka batu empedunya harus diambil, bila lemak darahnya banyak harus diturunkan, bila ada gangguan kelenjar anak gondok harus diatasi, serta bila ada infeksi segera diobati.
Bila penyebabnya obat-obatan seperti golongan thiazide (yang dipakai untuk pengobatan darah tinggi), kortikosteroid, sulfasalazine, maka obat-obat jenis ini perlu disingkirkan agar tidak berulang menimbulkan kekambuhan. Kebiasaan minum alkohol pun perlu dihentikan.
Untuk mencegah agar pankreas tidak rusak, maka perlu menjalani pola hidup sehat, mengontrol kadar lemak dalam darah, menjaga makanan dari bahan makanan tambahan berbahaya dan makanan yang tidak sehat, serta hati-hati dalam meminum obat.. Bekam secara rutin di titik Ginjal atau Tri Energizer sangat bermanfaat. Bisa juga memakai titik general Kahil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar