Minggu, 22 November 2020

Do’a Rasulullah untuk Kesembuhan Sakit


 

رَبَّنَا اللَّهُ الَّذِيْ فِي السَّمَاءِ، تَقَدَّسَ اسْمُكَ. أَمْرُكَ فِي السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ. كَمَا رَحْمَتُكَ فِي السَّمَاءِ، فَاجْعَلْ رَحْمَتَكَ فِي الْأَرْضِ. اغْفِرْ لَنَا حُوْبَنَا وَخَطَايَانَا. أَنْتَ رَبُّ الطَّيِّبِينَ، أَنْزِلْ رَحْمَةً مِنْ رَحْمَتِكَ، وَشِفَاءً مِنْ شِفَائِكَ عَلَى هَذَا الْوَجَعِ.

 

(Robbanalloohul ladzii fis samaa, taqodasasmuk. Amruka fis samaai wal ardh. Kamaa rohmatuka fis samaa’, faj’al rohmataka fil ardh. Ighfir lanaa huubanaa wa khothooyaanaa. Anta robbut thoyyibiin, anzil rohmatan min rohmatik, wa syifaa-an min syifaa-ika ‘alaa haadzal waja’)

 

“Wahai Tuhan kami, Allah yang berada di langit. Maha Suci nama-Mu, urusan-Mu di langit dan di bumi. Sebagaimana rahmat-Mu ada di langit, maka jadikanlah rahmat-Mu di bumi juga. Ampunilah dosa dan kesalahan kami. Engkau Pemelihara orang-orang yang baik, maka turunkanlah sebagian dari rahmat-Mu, dan turnkanlah sebagaian dari kesembuhan-Mu atas penyakit ini”

 

عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ –رضي الله عنه- قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللَّهِ -صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- يَقُوْلُ: مَنِ اشْتَكَى مِنْكُمْ شَيْئًا، أَوِ اشْتَكَاهُ أَخٌ لَهُ، فَلْيَقُلْ: رَبَّنَا اللَّهُ الَّذِيْ فِي السَّمَاءِ، تَقَدَّسَ اسْمُكَ. أَمْرُكَ فِي السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ. كَمَا رَحْمَتُكَ فِي السَّمَاءِ، فَاجْعَلْ رَحْمَتَكَ فِي الْأَرْضِ. اغْفِرْ لَنَا حُوْبَنَا وَخَطَايَانَا. أَنْتَ رَبُّ الطَّيِّبِينَ، أَنْزِلْ رَحْمَةً مِنْ رَحْمَتِكَ، وَشِفَاءً مِنْ شِفَائِكَ عَلَى هَذَا الْوَجَعِ. فَيَبْرَأَ. (رواه أبو داود)

 

Abu Darda’ berkata, “Aku telah mendengar Rasulullah bersabda, ‘Apabila di antara kalian merasa sakit, atau didatangi saudaranya yang merasa sakit, maka berdo’alah; ‘Wahai Tuhan kami, Allah yang berada di langit. Maha Suci nama-Mu, urusan-Mu di langit dan di bumi. Sebagaimana rahmat-Mu ada di langit, maka jadikanlah rahmat-Mu di bumi juga. Ampunilah dosa dan kesalahan kami. Engkau Pemelihara orang-orang yang baik, maka turunkanlah sebagian dari rahmat-Mu, dan turnkanlah sebagaian dari kesembuhan-Mu atas penyakit ini’, niscaya ia akan sembuh’.” (HR. Abu Daud, no. 3394). 

Minggu, 11 Oktober 2020

Do’a Berlindung dari Sifat Pengecut


Do’a Ma’tsur 


اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ، وَأَعُوْذُ بِكَ أَنْ أُرَدَّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ،

وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدُّنْيَا وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ

 

Sesungguhnya Rasulullah berlindung darinya setelah usai shalat: ‘Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut, dan aku berlindung kepada-Mu dari kepikunan (di waktu tua), dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah dunia, dan aku berlindung kepada-Mu dari adzab Kubur"

 

عَمْرَو بْنُ مَيْمُوْنٍ اْلأَوْدِيُّ قَالَ: كَانَ سَعْدٌ يُعَلِّمُ بَنِيْهِ هَؤُلاَءِ الْكَلِمَاتِ،

كَمَا يُعَلِّمُ الْمُعَلِّمُ الْغِلْمَانَ الْكِتَابَةَ، وَيَقُولُ: إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- كَانَ يَتَعَوَّذُ مِنْهُنَّ دُبُرَ الصَّلاَةِ: اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ،

وَأَعُوْذُ بِكَ أَنْ أُرَدَّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدُّنْيَا،

وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ. فَحَدَّثْتُ بِهِ مُصْعَبًا فَصَدَّقَهُ.

(رواه البخاري)

 

Amr bin Maimun al-Audiy berkata, “Adalah Sa’ad mengajarkan kepada anak-anaknya beberapa kaliamt, sebagaimana seorang guru mengajarkan cara menulis kepada murid-muridnya. Dia berkata, ‘Sesungguhnya Rasulullah berlindung darinya setelah usai shalat: ‘Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut, dan aku berlindung kepada-Mu dari kepikunan (di waktu tua), dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah dunia, dan aku berlindung kepada-Mu dari adzab Kubur.’ Dan aku pun menceritakannya kepada shahabat Mush’ab, dan ia pun membenarkan (hadits) tersebut.” (HR. Bukhari, no. 2610).

Rabu, 02 September 2020

Disihir Saudara Sendiri, Dua Bulan Tidak Bisa Tidur

 

Sulastri (Penderita Insomnia):


Harta warisan, terkadang menjadi biang keladi perselisihan antar saudara. Dalam situasi seperti ini tidak jarang dukun pun bertindak. Ironis memang, harta yang dikumpulkan orangtua dengan susah payah akhirnya menjadi awal bencana bagi anak-anaknya. Itulah sepenggal kisah Sulastri yang tidak bisa tidur dua bulan lamanya karena santet. Dengan mata yang sedikit berkaca-kaca, ibu beranak satu itu menuturkan kisahnya kepada Majalah Ghoib di Bogor. Berikut petikan kisahnya.

 

Awalnya saya tidak tahu bahwa penyakit yang saya derita selama ini disebabkan oleh sihir. Karena gejalanya itu seperti sakit medis biasa. Saya hanya merasakan demam yang cukup tinggi dan tenggorokan terasa gatal. Hal ini mulai saya alami pada pertengahan minggu kedua bulan Februari tahun 2004. Untuk itu saya berobat ke dokter di Bogor. Setelah menjalani  terapi, dokter bilang saya mengidap radang tenggorokan. Dan saya diberi resep obat yang harus dibeli di apotik. Namun, setelah obatnya habis, demam yang saya rasakan itu belum juga menurun. Yang lebih memperparah keadaan adalah saya juga selalu was-was.

Memang setahun yang lalu saya pernah menderita sakit demam berdarah, sementara berita di koran-koran mengatakan bahwa radang tenggorokan ada hubungannya dengan demam berdarah. Dari sinilah rasa takut itu semakin mencekam, “Aduh… saya sakit demam berdarah kali?.” Akibatnya saya tidak bisa tidur. Untuk itu saya mengikuti tes darah. Namun hasilnya negatif, saya dinyatakan tidak mengidap demam berdarah, tipes maupun lever. Diagnosa dokter tetap tidak berubah, saya dinyatakan sakit radang tenggorokan.

Entahlah, hari-hari berikutnya tidak ada perubahan. Karena itu dengan berbekal hasil tes laboratorium di Bogor, saya berangkat ke Jakarta bersama anak saya yang masih kelas 6 SD. Saya ingin mengetahui penyakit apa yang sebenarnya saya alami, untuk itu saya berobat ke RS Pertamina. Di sini saya mendesak dokter untuk mengulangi tes darah. Namun, hasilnya tetap nihil, sampai ada dokter yang mengatakan, “Coba ibu diperiksa malaria.” Saran dokter ini saya coba ikuti. Namun ketika bertemu dengan dokter yang lain dia melarang. “Tidak usah periksa ini. Karena ini cuma radang tenggorokan biasa.”

Saya mencoba bertahan di Jakarta, namun akhirnya saya harus mengambil keputusan untuk kembali ke Bogor dengan tidak membawa hasil yang cukup berarti. Hal ini tidak lain karena anak saya sudah seminggu lebih tidak masuk sekolah. Saya tidak ingin sekolahnya terganggu. Saat itu saya masih belum berpikir bahwa apa yang saya alami ini ada hubungannya dengan gangguan jin. Maka sesampai di Bogor saya tetap berobat secara medis.

Meski berbagai jenis antibiotik sudah saya coba dan dengan dosis yang semakin lama semakin tinggi, tapi tetap saja tidak ada perubahan. Siang maupun malam saya masih tetap tidak bisa memejamkan mata. Dalam keadaan demikian saya merasa seperti seorang diri. Suami yang biasanya memberi ketenangan itu sudah tiga tahun berada di negeri seberang. Sedih dan kesepian bercampur aduk menjadi satu. Apalagi bila teringat dalam sehari saya bisa mengeluarkan uang enampuluhan ribu untuk menebus obat. Padahal setelah obatnya habis dada saya langsung deg-degan, “Aduh, obatnya sudah habis.” Selanjutnya saya harus menebus kembali resep yang baru.

Sekian banyak obat-obatan itu tetap saja tidak mengurangi derita yang saya alami. Bahkan boleh dibilang semakin lama semakin berat. “Saya akan masuk rumah sakit. Saya akan masuk rumah sakit” kekhawatiran itulah yang pada akhirnya memaksa saya untuk bolak-balik berobat ke Jakarta hingga empat kali. Sudah berjuta-juta uang keluar tapi anehnya penyakit saya tetap tidak ditemukan.

 

Rabu, 05 Agustus 2020

Sehat Selalu Dengan Madu

 

Khasiat dan manfaat madu hampir diakui oleh semua pakar kesehatan baik ahli pengobatan timur maupun barat. Manfaat madu diakui bukan hanya sebagai zat penambah energi dan penjaga stamina tapi juga bisa sebagai obat berbagai macam penyakit.

Madu merupakan salah satu produk yang dihasilkan lebah selain royal jelly, pollen, dam malam (lilin). Walaupun tingkat khasiatnya di bawah royal jelly namun khasiatnya tidak kalah besar. Dalam kitab At-Tibb An-Nabawi (Pengobatan cara Nabi) disebutkan bahwa madu juga sangat direkomendasikan oleh Rasulullah sebagai obat berbagai penyakit dan sebagai penambah stamina tubuh.

Para ahli meneliti bahwa selain khasiat madu secara umum, secara spesifik madu mempunyai khasiat berbeda sesuai dengan nektar masing-masing lebah. Nektar adalah jenis bunga yang menjadi makanan bagi lebah.

Jenis bunga yang biasanya menjadi nektar lebah antara lain: bunga kapuk randu, bunga karet, bunga kopi, bunga klengkeng, bunga durian, bunga rambutan, apel, mangga, jambu air, kaliandra, mahoni, dan lain-lain.

Dalam AlQuran Allah SWT juga menyebutkan bahwa apa yang dihasilkan oleh An-Nahl (Lebah) ini merupakan obat. Keistimewaan lebah penghasil madu ini sendiri merupakan pelajaran dan hikmah besar bagi mereka yang mau berpikir. Cara kehidupannnya yang unik dan makanannya selalu dari yang baik-baik dan berkualitas menjadikan apa yang dikeluarkan dari perutnya pun mempunyai khasiat yang tinggi.

Lebah adalah serangga mungil yang tidak mampu berpikir. Akan tetapi mereka mampu menyelesaikan sejumlah pekerjaan besar yang tak terbayangkan sebelumnya. Setiap pekerjaan tersebut membutuhkan perhitungan dan perencanaan khusus. Sungguh mengagumkan bahwa kecerdasan dan keahlian yang demikian ini ada pada setiap ekor lebah. Namun, yang lebih hebat lagi adalah ribuan lebah bekerjasama secara teratur dan terencana dalam rangka mencapai satu tujuan yang sama, dan mereka melaksanakan bagian pekerjaan mereka masing-masing secara penuh dan sungguh-sungguh tanpa kesalahan sedikitpun.

Kesulitan terbesar dalam pengorganisasian sekelompok orang untuk bekerja secara bersama adalah penyiapan jadwal kerja serta pembagian tugas dan tanggung jawab. Dalam sebuah pabrik, misalnya, terdapat struktur jabatan yang rapi di mana para pekerja melapor pada mandor, para mandor melapor pada insinyur, para insinyur melapor pada manajer pelaksana dan para manajer pelaksana melapor pada manajer umu

Rabu, 08 Juli 2020

Hadits -hadits tentang bekam




سُئِلَ أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ عَنْ كَسْبِ الْحَجَّامِ فَقَالَ احْتَجَمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَجَمَهُ أَبُو طَيْبَةَ فَأَمَرَ لَهُ بِصَاعَيْنِ مِنْ طَعَامٍ وَكَلَّمَ أَهْلَهُ فَوَضَعُوا عَنْهُ مِنْ خَرَاجِهِ وَقَالَ إِنَّ أَفْضَلَ مَا تَدَاوَيْتُمْ بِهِ الْحِجَامَةُ أَوْ هُوَ مِنْ أَمْثَلِ دَوَائِكُمْ

Dari Anas bin Malik r.a,(ditanya) mengenai Hijamah, beliau berkata : bahwa Sesungguhnya Rasulullah ber-bekam/hijamah dan memerintahkan keluarga beliau dan Rasulullah bersabda: Sebaik-baik pengobatan yang kalian lakukan adalah dengan Hijamah.Hadis dari Ibnu Abi Umar juga menyebutkan demikian(Shahih Muslim 1577)

عَنْ أَبِي رَجَاءٍ، عَنْ سَمُرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:”أَفْضَلُ مَا تَدَاوَى بِهِ النَّاسُ الْحِجَامَةُ”. المعجم الكبير الطبراني

Dari Abi Raja’, dari Samurah r.a. berkata : bahwa Sesungguhnya Rasulullah bersabda: Sebaik-baik pengobatan yang manusia lakukan adalah dengan Hijamah. (Mu’jam Kabir – At Thabrani)

عَنْ مُعَاوِيَةَ بن قُرَّةَ، عَنْ مَعْقِلِ بن يَسَارٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:”الْحِجَامَةُ يَوْمَ الثُّلاثَاءِ لِسَبْعَ عَشْرَةَ مِنِ الشَّهْرِ دَوَاءٌ لَدَاءِ سَنَةٍ” معرفة الصحابة لأبي نعيم الأصبهاني(1) الحجامة : نوع من العلاج بتشريط موضع الألم وتسخينه لإخراج الدم الفاسد منه

Dari Muawiyah, dari Ma’ql bin Yassar r.a, berkata : bahwa Sesungguhnya Rasulullah bersabda: Hijamah pada hari selasa atau tanggal 17 adalah pengobatan yang disunnahkan(Ma’rifatu Shahabah dan Mu’jam Kabir At Thabrani)

حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا عَوْفٌ وَهَوْذَةُ حَدَّثَنَا عَوْفٌ حَدَّثَنَا شَيْخٌ مِنْ بَكْرِ بْنِ وَائِلٍ فِي مَجْلِسِ قَسَامَةٍ قَالَ دَخَلْتُ عَلَى سَمُرَةَ وَهُوَ يَحْتَجِمُ فَقَالَسَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ مِنْ خَيْرِ دَوَائِكُمْ الْحِجَامَةَ

Sesungguhnya sebaik-baik pengobatan yang kalian lakukan adalah Hijamah(Musnad Ahmad)

عن معقل بن يسار ، قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « الحجامة يوم الثلاثاء لسبع عشرة من الشهر ، دواء لداء سنة » القول في البيان عن معاني هذه الأخبار إن قال لك قائل : ما أنت قائل في هذه الأخبار التي رويتها لنا عن رسول الله صلى الله عليه وسلم ، من ندبه أمته إلى الحجامة ، وقوله عليه السلام : « ما مررت بملأ من الملأ الأعلى إلا أمروني بالحجامة ، وقالوا : مر أمتك بالحجامة » ، وقوله صلى الله عليه وسلم « احتجموا لخمس عشرة ، وسبع عشرة ، وتسع عشرة ، وإحدى وعشرين »

Minggu, 05 Juli 2020

Agar Terhindar dari Bahaya Kelaparan


Doa Matsur 


اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الصَّمَمِ وَالْبُكْمِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ مَوْتِ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ،  وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ مَوْتِ الْهَدَمِ، وَأُعُوْذُ بِكَ مِنْ مَوْتِ الْجُوْعِ فَإِنَّهُ بِئْسَ اْلفَجِيْعِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْخِيَانَةِ فَإِنهَّاَ بِئْسَتِ اْلبِطَانَةِ


(Alloohumma innii a’uudzubika minas shomami wal bukmi. Wa a’uudzubika min mautil maktsami wal maghrom. Wa a’uudzubika min mautil hadam. Wa a’uudzubika min mautil juu’i fainnahu biksal fajii’. Wa a’uudzubika minal khiyaanati fainnahaa biksatil bithoonah.)

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlendung kepada-Mu dari kebutaan dan ketulian. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kematian yang penuh dosa dan hutang. Dan aku berlindung kepada-Mu dari mati akibat reruntuhan. Dan aku berlindung kepada-Mu dari mati karena kelaparan, karena itu adalah seburu-buruk bencana. Dan aku berlidung kepada-Mu dari pengkhianatan, karena itu adalah seburuk-buruk teman.”


عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ -رضي الله عنه- قَالَ: كَانَ رَسُوْلُ الله -صلى الله عليه وسلم- يَدْعُوْ: اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الصَّمَمِ وَالْبُكْمِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ مَوْتِ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ،  وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ مَوْتِ الْهَدَمِ، وَأُعُوْذُ بِكَ مِنْ مَوْتِ الْجُوْعِ فَإِنَّهُ بِئْسَ اْلفَجِيْعِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْخِيَانَةِ فَإِنهَّاَ بِئْسَتِ اْلبِطَانَةِ. (رواه الهيثمي)

Abu Hurairah berkata, “Rasulullah pernah berdo’a: ‘Ya Allah, sesungguhnya aku berlendung kepada-Mu dari kebutaan dan ketulian. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kematian yang penuh dosa dan hutang. Dan aku berlindung kepada-Mu dari mati akibat reruntuhan. Dan aku berlindung kepada-Mu dari mati karena kelaparan, karena itu adalah seburu-buruk bencana. Dan aku berlidung kepada-Mu dari pengkhianatan, karena itu adalah seburuk-buruk teman.” (HR. al-Haitsami dalam Kitab az-Zawaid: 2/ 959).

Selasa, 09 Juni 2020

Bekam Jakarta Pusat


"DETOX vs BEKAM”

Detox

Detoksifikasi alias detox adalah cara untuk membersihkan tubuh dari racun. Diet detoksifikasi mengharuskan Anda melakukan hal tertentu dalam jangka waktu tertentu yang bertujuan untuk membersihkan tubuh dari racun lingkungan dan makanan yang ada dalam tubuh. Detoksifikasi bisa dilakukan dengan berbagai cara. Ada yang melakukannya dengan hanya mengonsumsi jus sayur dan buah, dan ada juga yang melakukannya dengan cara yang lebih mudah, seperti menghindari diri dari konsumsi makanan yang mengandung gula, garam, kafein, dan alkohol.

Anda yang biasanya mengonsumsi makanan yang tidak sehat mungkin akan merasa lebih baik setelah melakukan detoksifikasi ini. Tubuh Anda akan terasa seperti ada perbaikan, lebih muda, dan lebih berenergi. Mungkin dengan melakukan detoksifikasi ini, Anda juga akan kehilangan beberapa kilogram berat badan Anda. Namun, jika berat badan Anda sudah turun dan berada dalam kisaran yang normal, sebaiknya Anda pertahankan dengan tetap mengadopsi pola hidup sehat.
Bekam

Sabtu, 09 Mei 2020

Keghaiban Turunnya Malaikat




تَنَزَّلُ الْمَلاَئِكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِّنْ كُلِّ أَمْرٍ


“Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril
dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.” (QS. al-Qadr: 4).

Malaikat adalah makhluk Allah yang telah Dia ciptakan dari cahaya. Malaikat termasuk makhluk ghaib yang tidak bisa dilihat wujud aslinya oleh manusia, kecuali para nabi dan rasul yang dikehendaki Allah. Walaupun mata kita belum pernah melihatnya secara nyata, tapi kita sebagai seorang mukmin wajib mengimani keberadaannya. Malaikat itu ada, karena keberadaannya telah dikabarkan Allah dan Rasul-Nya, melalui al-Qur’an dan as-Hadits yang telah sampai di tangan kita.
Dan yang kita maksud dari turunnya malaikat dalam pembahasan ini adalah turunnya mereka pada malam keagungan (lailatul qadri) yang nilainya di sisi Allah lebih baik daripada seribu bulan. Sebagaimana yang diinformasikan oleh al-Qur’an, bahwa pada malam itu para malaikat turun dari langit atas perintah Allah, lalu mereka berjejal dan menyesaki bumi ini.

Turunnya Malaikat ke Bumi
Para malaikat Allah sangat banyak sekali jumlahnya, dan tidak ada yang mengetahui secara pasti berapa jumlah mereka sebenarnya. Hanya Allah yang Maha Mengetahui berapa kuantitas para malaikat, baik yang ada di bumi bersama manusia maupun yang ada di langit sana.
“Dan tidak ada yang mengetahu tentara Rabbmu (Tuhanmu) kecuali Dia sendiri.” (QS. al-Muddatstsir: 31).

Selasa, 05 Mei 2020

Keghaiban Nuzulul Qur’an




شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْ أُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda
(antara yang hak dan yang bathil)…
(QS. al-Baqarah: 185).

Ternyata al-Qur’an sebagai kitab suci yang selama ini telah menjadi pedoman hidup kita turunnya pada bulan Ramadhan, tepatnya pada malam keagungan atau malam lailatul qadr. Bukankah lailatul qadr itu adanya di sepuluh hari terakhir pada bulan Ramadhan? Sebagaimana yang banyak diberitakan oleh Rasulullah dalam banyak haditsnya yang shahih. Lalu kenapa kita selalu memperingati peringatan turunnya al-Qur’an pada tanggal 17 Ramadhan? Apakah ada kesalahan referensi sehingga antara keduanya itu terjadi tulalit? Inilah salah satu permasalahan yang akan kita urai pada tema ini.

Tahapan Proses Penurunan al-Qur’an

Selama ini kita memahami bahwa turunnya al-Qur’an dari Allah kepada Rasulullah terjadi hanya dengan satu proses. Yaitu Allah menurunkan al-Qur’an secara bertahap kepada Nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril. Padahal sebenarnya tidaklah seperti itu. Al-Qur’an diturunkan melalui dua kali proses penurunan.
Pertama, Al-Qur’an diturunkan oleh Allah dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah (di langit dunia) secara keseluruhan dan sekaligus, dan itu terjadi pada waktu lailatul qadr. Kedua, Malaikat Jibril atas perintah Allah menurunkan al-Qur’an dari Baitul ‘Izzah kepada Rasulullah secara berangsur dan dalam jangka waktu yang cukup lama, yaitu 23 tahun. 13 tahun di Makkah dan sekitarnya, dan 10 tahun lagi di Madinah dan sekitarnya.

Sabtu, 02 Mei 2020

Keghaiban Pahala Puasa




عَنْ أَبِيْ صَالِحٍ الزَّيَّاتِ، أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ -رَضِي اللَّه عَنْه- يَقُولُ:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-: قَالَ اللَّهُ: كُلُّ عَمَلِ
ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَامَ، فَإِنَّهُ لِيْ وَأَنَا أَجْزِيْ بِهِ ... (رواه البخاري ومسلم)

Dari Abu Shalih az-Zayyat, ia telah mendengar Abu Hurairah berkata, “Rasulullah bersabda bahwa Allah telah berkata, ‘Setiap amal ibadah anak cucu Adam itu untuknya, kecuali puasa. Karena (puasa) itu untuk saya, dan saya sendiri yang akan membalasnya…’.” (HR. Bukhari, no. 1771. Muslim, no. 1942).

Suatu ibadah kaitannya sangat erat dengan pahala dan dosa. Bagi siapa saja –laki atau perempuan- yang melaksanakan ibadah kepada Allah secara benar, maka ia akan mendapatkan pahala dari Allah sebagaimana yang telah Dia janjikan. Dan siapa saja yang meninggalkan ibadah yang telah Allah perintahkan, maka ia akan mendapatkan dosa dan siksa yang pedih dari Allah sebagaimana yang Dia ancamkan.

وَمَنْ يَعْمَلْ مِنَ الصَّالِحَاتَ مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَـئِكَ يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يُظْلَمُوْنَ نَقِيْراً

“Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun.” (QS. an-Nisa’: 124).
Dan ibadah yang dilakukan oleh seorang mukmin atau mukminah, tidak akan diterima oleh Allah dan tidak akan dibalas dengan pahala yang dijanjikanya, kecuali bila ibadah itu memenuhi dua syarat pokok. Pertama, ibadah itu dilaksanakan sesuai dengan apa yang dicontohkan oleh Rasulullah. Sebagaimana yang disabdakan rasulullah dalam haditsnya.
Rasulullah bersabda.

عَنْ عَائِشَةَ -رَضِي اللَّه عَنْهَا- قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-: مَنْ أَحْدَثَ فِيْ أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ، فَهُوَ رَدٌّ. (رواه البخاري)

Aisyah berkata, “Rasulullah bersabda, ‘Barangsiapa mengadakan sesuatu yang baru dalam perkara kami ini (ibadah) yang tidak ada tuntunannya, maka ia tertolak.” (HR. Bukhari, no. 2499).
Dalam riwayat lain.

Jumat, 03 April 2020

Kado Jin dari Suami di Malam Pertama



Gerbang pernikahan begitu sakral. Selayaknya disikapi dengan dewasa. Bukan hanya mau menang sendiri, tanpa sudi mengindahkan hak pasangannya. Bila demikian, maka kebahagiaan rumah tangga hanya diangan-angan. Seperti kisah Sari, seorang ibu beranak dua. Ia menuturkan kisahnya kepada Majalah Ghoib. Berikut petikannya.

Sebagai wanita, saya ingin mengurangi beban orangtua yang tinggal sebatang kara. Bapak telah meninggal sekian tahun yang lalu. Sementara ibu terbilang sudah tidak muda lagi. Umurnya sudah berkepala lima. Tahun 2000, saya memutuskan melamar kerja di sebuah perusahaan swasta. Meski saat itu sudah ada seorang pemuda yang berniat menyunting saya. Namanya Rian.
Lamaran saya untuk bekerja diterima. Dunia baru yang memang berbeda. Saya bertemu dan berinteraksi dengan orang dengan latar belakang yang beragam.
Sementara itu Rian, yang telah bertemu dengan ibu dan bibi, berniat untuk meminta restu kepada kedua orangtuanya di Pekalongan, Jawa Tengah. Selama ini, saya memang tidak pernah bertemu dengan Rian secara langsung. Saya hanya mengenalnya sebatas informasi dari orang lain. Meski demikian, sejujurnya saya yakin bahwa ia pemuda yang baik dan mampu menuntun istrinya.
Ketika dia main ke rumah, saya tidak ikut serta menemaninya. Niatannya untuk menikah, itu pun diutarakannya langsung di hadapan ibu dan bibi. Sementara saya hanya mendengarnya dari balik pintu.
Memang, saat itu Rian belum memberikan kepastian. Dia menggantung niatan nikah itu dengan restu orangtuanya. Hanya batasan waktu tiga bulan yang ia berikan. Bila tidak ada berita apapun darinya, maka saya bebas menikah dengan orang lain. Karena itu berarti ia tidak mendapatkan restu dari orangtuanya.
Waktu berlalu begitu cepat. Sementara kabar dari Rian belum juga datang. Dalam kondisi yang tidak menentu itu, salah seorang teman kantor menemukan celah untuk mendekati saya. Teman-teman biasa memanggilnya dengan Rizal, asal Sumatra. Nama lengkapnya Syahrizal. Selama ini Syahrizal diam-diam memperhatikan saya. Hal itu saya ketahui dari teman-teman. Meski sebenarnya kami satu kantor, tapi di gedung yang berbeda.
Entah darimana asalnya, Syahrizal mengetahui rencana pernikahan saya dengan Rian. Hingga dalam suatu kesempatan dia memojokkan saya, "Sudah mau nikah ya?" tanyanya. Saya yang masih belum tahu ada apa di balik pertanyaan itu, menjawab apa adanya. "Iya, tapi nanti setelah lebaran."

Rabu, 26 Februari 2020

Terjerembab menjadi dukun


Andri (30 tahun): 

(menipu banyak orang dengan jimat dan amalan)
Berbagai Penyakit Aneh Datang Menghantuinya

Hidup sukses adalah impian semua orang. Bekerja dengat giat di perantauan adalah salah satu kunci hidup sukses. Tapi siapa kira, bisa terjerembab menjadi seorang dukun yang banyak merugikan orang lain. Andri namanya. Sekitar satu tahun lebih. Andri berprofesi sebagai dukun yang menjual jimat-jimat palsu. Hatinya bergejolak, menekuni perbuatan terkutuk itu. Berbagi penyakit aneh datang menerpanya. Sampai akhirnya ia kembali ke jalan yang benar setelah penyakitnya dapat disembuhkan dengan terapi ruqyah. Didampingi seorang teman kantornya, Andri menuturkan kisahnya kepada Majalah Ghoib di Gunungpati, Semarang.

            Selepas lulus dari SMA (1996), seseorang datang menawarkan pekerjaan kepada saya.  Karena sedang menganggur, saya pun langsung tertarik. Sebagai pemuda desa, mendapatkan pekerjaan adalah sebuah kebanggaan. Apalagi orang itu menjelaskan, bahwa pekerjaan yang ditawarkannya bergerak di bidang pengobatan. Ia juga memperlihatkan beberapa buah jimat seperti: akik, keris, rajah dan lainnya. Ia bilang semua jimat tersebut untuk sarana pengobatan.  Terpikir oleh saya, jika memikili jimat-jimat tersebut, mungkin bisa digunakan untuk menolong warga di sekitar sini. Tanpa pikir panjang, saya menerima tawaran itu.. Kami pun segera berangkat….! Dengan segudang harapan, saya tinggalkan kampung halaman serta sanak saudara tercinta. Orangtua yang selama ini memberikan kasih sayang, dengan berat hati juga harus saya tinggalkan, demi mencari sesuap nasi. Sambil memandangi sawah yang terhampar hijau, terbayang, bagaimana keberhasilan beberapa ‘orang pintar’ di desa. Kehidupan mereka boleh dikatakan berkecukupan. Hal itulah yang juga ikut memotivasi saya, sehingga mau ikut bekerja dengannya. Dengan diiringi suara gemiricik sungai, kami berangkat ke kota Tegal.
            Sesampainya di kota Tegal. Saya diajak ke sebuah losmen yang letaknya tidak terlalu jauh dari alun-alun. Di sana telah menunggu 6 orang yang terlebih dahulu bergabung dalam pekerjaan tersebut. Jumlah kami jadi 8 orang. Kemudian kami saling berkenalan. Saat itu, saya belum mengerti benar, apa sebenarnya pekerjaan yang akan saya lakukan. Sambil mereka-reka saya beristirahat sejenak.  Di dalam sebuah kamar, banyak terdapat rajah-rajah bertuliskan huruf-huruf Arab. Ada juga beraneka ragam batu akik.

Selasa, 07 Januari 2020

Sehat Selalu Dengan Madu




Khasiat dan manfaat madu hampir diakui oleh semua pakar kesehatan baik ahli pengobatan timur maupun barat. Manfaat madu diakui bukan hanya sebagai zat penambah energi dan penjaga stamina tapi juga bisa sebagai obat berbagai macam penyakit.

Madu merupakan salah satu produk yang dihasilkan lebah selain royal jelly, pollen, dam malam (lilin). Walaupun tingkat khasiatnya di bawah royal jelly namun khasiatnya tidak kalah besar. Dalam kitab At-Tibb An-Nabawi (Pengobatan cara Nabi) disebutkan bahwa madu juga sangat direkomendasikan oleh Rasulullah sebagai obat berbagai penyakit dan sebagai penambah stamina tubuh.
Para ahli meneliti bahwa selain khasiat madu secara umum, secara spesifik madu mempunyai khasiat berbeda sesuai dengan nektar masing-masing lebah. Nektar adalah jenis bunga yang menjadi makanan bagi lebah.
Jenis bunga yang biasanya menjadi nektar lebah antara lain: bunga kapuk randu, bunga karet, bunga kopi, bunga klengkeng, bunga durian, bunga rambutan, apel, mangga, jambu air, kaliandra, mahoni, dan lain-lain.
Dalam AlQuran Allah SWT juga menyebutkan bahwa apa yang dihasilkan oleh An-Nahl (Lebah) ini merupakan obat. Keistimewaan lebah penghasil madu ini sendiri merupakan pelajaran dan hikmah besar bagi mereka yang mau berpikir. Cara kehidupannnya yang unik dan makanannya selalu dari yang baik-baik dan berkualitas menjadikan apa yang dikeluarkan dari perutnya pun mempunyai khasiat yang tinggi.
Lebah adalah serangga mungil yang tidak mampu berpikir. Akan tetapi mereka mampu menyelesaikan sejumlah pekerjaan besar yang tak terbayangkan sebelumnya. Setiap pekerjaan tersebut membutuhkan perhitungan dan perencanaan khusus. Sungguh mengagumkan bahwa kecerdasan dan keahlian yang demikian ini ada pada setiap ekor lebah. Namun, yang lebih hebat lagi adalah ribuan lebah bekerjasama secara teratur dan terencana dalam rangka mencapai satu tujuan yang sama, dan mereka melaksanakan bagian pekerjaan mereka masing-masing secara penuh dan sungguh-sungguh tanpa kesalahan sedikitpun.
Kesulitan terbesar dalam pengorganisasian sekelompok orang untuk bekerja secara bersama adalah penyiapan jadwal kerja serta pembagian tugas dan tanggung jawab. Dalam sebuah pabrik, misalnya, terdapat struktur jabatan yang rapi di mana para pekerja melapor pada mandor, para mandor melapor pada insinyur, para insinyur melapor pada manajer pelaksana dan para manajer pelaksana melapor pada manajer umu