Minggu, 03 November 2013

Bekam, Terapi Kuno yang Manjur

Bekam atau hijamah adalah teknik pengobatan terkuno di dunia dengan jalan membuang darah yang mengandung racun dari dalam tubuh melalui permukaan kulit.
Perkataan Al-Hijamah berasal dari istilah bahasa Arab hijama (حجامة) yang artinya menghisap atau memantik darah dari tubuh. Sedangkan dalam bahasa Inggris disebut dengan cupping, dan dalam bahasa melayu dikenal dengan istilah bekam. Di Indonesia dikenal pula dengan istilah kop atau cantuk. Dengan melakukan penghisapan/vakum maka akan terbentuk tekanan negatif di dalam kop (gelas bekam) kemudian setelah itu dilakukan penusukan dengan menggunakan lancing device plus jarum misawa (jarum steril dan disposable khusus untuk bekam),maka darah pun akan segera keluar melalui pori-pori yang ditusuk oleh jarum. Darah yang keluar jenisnya erbeda-beda; ada yang kental, hitam, berbau amis dan ada juga yang encer. Dalam beberapa literatur disebutkan bahwa bekam bekerja dengan cara merangsang atau mengaktifkan :
 (1) sistem kekebalan tubuh, (2) pengeluaran enkefalin,(3) pelepasan neurotransmitter, (4) pelebaran pembuluh darah serta (5) untuk pengobatan.
Apabila dilakukan pembekaman pada titik bekam, maka akan terjadi kerusakan mast cell dan sel-sel lainnya (di kulit), jaringan bawah kulit (sub kutis), fascia dan ototnya. Akibat kerusakan ini akan dilepaskan beberapa mediator seperti serotonin, histamine, bradikinin, slow reacting substance (SRS), serta zat-zat lain yang belum diketahui. Zat-zat ini menyebabkan terjadinya dilatasi kapiler dan arteriol, serta flare reaction pada daerah yang dibekam. Dilatasi kapiler juga dapat terjadi di tempat yang jauh dari tempat pembekaman. Ini menyebabkan terjadinya perbaikan mikrosirkulasi pembuluh darah. Akibatnya timbul efek relaksasi (pelemasan) otot-otot yang kaku serta akibat vasodilatasi umum akan menurunkan tekanan darah secara stabil. Yang terpenting adalah dilepaskannya corticotrophin releasing factor (CRF), serta releasing factors lainnya oleh adenohipofise. CRF selanjutnya akan menyebabkan terbentuknya ACTH, corticotrophin dan corticosteroid. Corticosteroid ini mempunyai efek menyembuhkan peradangan serta menstabilkan permeabilitas sel. Penelitian lain menunjukkan bekam pada titik tertentu dapat menstimulasi kuat syaraf permukaan kulit yang akan dilanjutkan pada cornu posterior medulla spinalis melalui syaraf A-delta dan C, serta traktus spinothalamicus kearah thalamus yang akan menghasilkan endorphin. Sedangkan sebagian rangsang lainnya akan diteruskan melalui serabut aferen simpatik menuju ke motor neuron dan menimbulkan reflek intubasi nyeri. Berbekam merupakan metode pengobatan klasik yang telah digunakan dalam mengobati berbagai kelainan penyakit seperti hemophilia, hipertensi, gout, reumatik arthritis, sciatica, back pain (sakit punggung), migraine, vertigo, anxietas (kecemasan) serta penyakit umum lainnya baik bersifat fisik maupun mental. Bekam merupakan pengobatan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, sebagaimana dijelaskan dalam hadist Al-Bukhari, dari Ibnu Abbas r.a. Rasulullah bersabda, "Kesembuhan (obat) itu ada pada tiga hal: dengan minum madu (perwakilan herbal), sayatan pisau bekam (berbekam), dan dengan (sengatan) besi panas. Akan tetapi aku melarang ummatku melakukan terapi dengan (sengatan) besi panas." (HR. Bukhari).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar