1. Adakah seseorang yang meruqyah itu melihat jin, sehingga bisa mengetahui
kalau dia tempatnya di kepala atau di dada misalnya.
2. Apa saja yang boleh dilakukan ketika menghadapi orang yang sedang kesurupan?
3. Sebetulnya apa tujuan diciptakannya jin, Apakah kalau meruqyah juga boleh mendakwahi mereka?
4. Bagaimana cara untuk mendapatkan Buku terbaru Anda bertanya Ghoib menjawab?
Saudara Musthafa, pembaca dan pecinta Majalah Ghoib semoga selalu dalam lindungan Allah. Tidak ada yang bisa melihat hakikat jin itu kecuali Allah . termasuk seorang peruqyah sekalipun. Karena dengan tegas Allah telah nyatakan dalam Al Quran:"Sesungguhnya ia (iblis) dan pengikut-pengikutnya melihat kalian ( manusia) dari suatu tempat yang kalian tidak melihat mereka."(QS.AlA'raf:27).Dan Imam Syafi'I menegaskan bahwa;" barang siapa yang mengaku dirinya bisa melihat hakikat jin, Maka ditolaklah kesaksiannya." Jin adalah makhluk Allah yang ghoib, ada tapi tidak bisa di indra. Alamnya pun beda dengan alam manusia. Sehingga benar pernyataan yang tegas dari imam syafi'i. Karena kalau tidak maka akan banyak kita dapati orang yang mengaku dirinya melihat jin. Dan memahaminya bahwa itu bagian dari karomah atau kelebihan yang diberikan oleh Allah pada dirinya. Padahal yang demikian itu tidak benar. Allah berfirman. "(Dia adalah Allah), yang mengetahui yang ghoib. Maka Dia tidak memperlihatkan yang ghoib itu kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya. Maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) dimuka dan belakangnya."(Qs.Al Jin:26-28 )
Seorang peruqyah itu mengetahui keberadaaan jin dari indikasi atau tanda-tanda
gangguan. Biasanya didapat dari jawaban pasien setelah ditanya tentang keluhan
yang dialaminya. baik yang ada dalilnya maupun tanda-tanda sepearti yang telah
ditulis oleh para ulama, misalnya Wasa-was dalam shalat, mimpi buruk, mudah
marah dengan masalah yang kecil sekalipun, cemas, rasa takut yang berlebihan
dll.2. Apa saja yang boleh dilakukan ketika menghadapi orang yang sedang kesurupan?
3. Sebetulnya apa tujuan diciptakannya jin, Apakah kalau meruqyah juga boleh mendakwahi mereka?
4. Bagaimana cara untuk mendapatkan Buku terbaru Anda bertanya Ghoib menjawab?
Saudara Musthafa, pembaca dan pecinta Majalah Ghoib semoga selalu dalam lindungan Allah. Tidak ada yang bisa melihat hakikat jin itu kecuali Allah . termasuk seorang peruqyah sekalipun. Karena dengan tegas Allah telah nyatakan dalam Al Quran:"Sesungguhnya ia (iblis) dan pengikut-pengikutnya melihat kalian ( manusia) dari suatu tempat yang kalian tidak melihat mereka."(QS.AlA'raf:27).Dan Imam Syafi'I menegaskan bahwa;" barang siapa yang mengaku dirinya bisa melihat hakikat jin, Maka ditolaklah kesaksiannya." Jin adalah makhluk Allah yang ghoib, ada tapi tidak bisa di indra. Alamnya pun beda dengan alam manusia. Sehingga benar pernyataan yang tegas dari imam syafi'i. Karena kalau tidak maka akan banyak kita dapati orang yang mengaku dirinya melihat jin. Dan memahaminya bahwa itu bagian dari karomah atau kelebihan yang diberikan oleh Allah pada dirinya. Padahal yang demikian itu tidak benar. Allah berfirman. "(Dia adalah Allah), yang mengetahui yang ghoib. Maka Dia tidak memperlihatkan yang ghoib itu kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya. Maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) dimuka dan belakangnya."(Qs.Al Jin:26-28 )
Dan ketika mengatakan yang di kepala keluar, bukan berarti dia tahu dan melihat bahwa keberadaannya di kepala. Tetapi diketahui dari jawaban pasien, itupun ttetap tidak melihat keberadaannya. Sehingga yang dikatakannya adalah kesimpulan dari ungkapan pasien. Kesimpulannyapun tidak boleh dengan kata memastikan seperti; pasti ada jinnya. Tetapi harus dengan menggunakan kata misalnya; melihat dari tanda-tanda yang Bapak/Ibu sampaikan sepertinya ada tanda-tanda gangguannya. Tapi kalau sebelum menanyakann sesuatu, hanya memandang saja sudah memberi kesimpulan dan mengatakan ada jin kafir umpamanya, Maka ini janggal dan harus berhati-hati agar tidak terjebak.
Saudara Musthafa, pembaca dan pecinta Majalah Ghoib semoga selalu dalam lindungan Allah. Dalam buku ar raddul Mubin, Syeh Ibrahim Abdul Alim mengutip fatwa majlis fatwa saudi Arabia jilid 1 hal 153-154. disebutkan: ada 4 hal yang boleh dilakukan ketika mengobati adalah:
1. "Meruqyahnya dengan membacakan ayat-ayat Al quran dan doa ma'tsur dengan dua syarat: a- Mengguanakan bahasa arab
b- Menggunakan bahasa yang bisa difahami maknanya".
2. "Melakukan Amar ma'ruf nahil munkar.Yaitu boleh berdialog dengan jin yang mengganggu dalam batasan yang tidak menyimpang dari syari'at. Seperti mengajaknya untuk bertaubat, meninggalkan kedzalimannya dan mengajaknya untuk masuk islam, jika ia belum beragama atau non muslim."
3."Memukulnya jika ia membandel dan membangkang untuk keluar dengan cara yang baik."
4."Menggunakan air ruqyah, yaitu air yang dibacakan ayat dan doa untuk diminum atau dibuat mandi oleh pasien."
"Bahkan tidak terpaku pada empat hal tersebut tetapi boleh juga menggunakan sesuatu yang disebutkan dalam AlQur'an maupun al Hadits seperti Madu, habbatus sauda'(jinten hitam) air zamzam… dll".
Saudara Musthafa, pembaca dan pecinta Majalah Ghoib semoga selalu dalam lindungan Allah. Jin adalah makhluk Allah yang tujuan penciptaannya sama dengan tujuan penciptaan manusia yaitu agar beribadah kepada Allah. Allah berfirman:"Dan aku tidak ciptakan manusia dan kecuali untuk beribadah kepada-Ku.("Qs.Adz Dzariyat:56). Dalam kenyataannya ada manusia yang muslim, ada yang kafir, ada yang musyrik. Demikian pula yang terjadi pada golongan jin. Allah berfirman:"Dan seswungguhnya diantara kami ada orang-orang yang shalih dan diantara kami ada yang tidak demikian.Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda"(QS.Al Jin : 11).
Ibnu Abbas menafsirkan; Kunna thoroiqo qidada dalam ayat di atas dengan:"dari kami ada yang mukmin, dan ada yang kafir." Sedangkan Ibnu Taimiah menafsirkannya dengan:mereka terdiri dari madzhab-madzhab, ada yang muslim ada yang kafir ada yang ahli sunnah ada yang ahli bid'ah.
Yang perlu kita lakukan ketika meruqyah dan menghadapi bangsa jin. adalah mengingatkan akan kemaksiatan dan kedzaliman yang dilakukannya. Dan ternyata ada diantara mereka yang baru diingatkan saja menangis, meminta ampun dan keluar. Ada juga yang sadar tetapi setelah melewati waktu dan penjelasan yang panjang . Ada juga yang dengan penjelasan yang panjangpun membandel tidak mau keluar. Diantara mereka ada yang bertobat dari kedzalimannya. Ada yang masuk islam dari yang tadinya tidak beragama dengan mengucapkan syahadat. Dalam sebuah risalah yang ditulis oleh Syeh bin baz tentang penjelasan yang benar terhadap masuknya jin pada manusia dan jawaban atas orang-orang yang mengingkarinya. Beliau mengisahkan tentang masuk islamnya jin yang mengganggu seorang wanita di tangan Syeh Abdullah bin Musyrif al'umari di riyadh. Setelah dibacakan dinasehati dan dikatakan padanya bahwa kedzaliman itu adalah dosa. Ia mengatakan bahwa dirinya beragama budha, Maka syeh Abdullah menyuruhnya keluar dan mengajaknya untuk masuk islam.. Akhirnya jin menerima ajakannya dan mau masuk islam. Kemudian syeh Abdullah dan kelurga pasien datang kepada Syeh bin baz. Beliau menanyakan kepada jin tentang sebab-sebab mengapa masuk di dalam tubuh wanita ini. Keluarlah!Mun cullah jawaban jin itu melalui mulut wanita itu dengan suara laki-laki menjawab pertanyaan syeh bin baz. Setelah dinasehati oleh beliau disaksikan oleh keluarga, Syeh abdullah umari dan bebeberapa masyayikh jin itu menyatakan keislamnnya dan keluar dengan mengucapkan salam. Setelah itu wanita tadi berbicara seperti biasa dengan suaranya yang asli.(As shahihul burhan fima yatrudus Syaithan). Jadi termasuk hal yang boleh dilakukan terhadap jin yang berada dalam tubuh pasien adalah menasehatinya seperti kisah di atas. Mudah-mudahan Allah memberikan perlindungan kepada kita Wallahu a'lam bis shawab.
Ruqyah majalah Ghoib Dan Bekam 021-70374645, 0815 11311 554 Abu Faiz
Tidak ada komentar:
Posting Komentar