"Namaam (Orang yang suka
menyebarluaskan keburukan orang lain atas dasar tidak suka) tidak akan masuk surga." (HR. Bukhari dan Muslim).
Namimah adalah penyakit hati yang
sangat berbahaya. la
didasari sifat dengki dan iri
atas keberhasilan orang lain. Sehingga kesana kemari, orang yang terkena racun namimah akan mengobral berita seputar keburukan orang yang tidak disenanginya.
Jelas namimah merupakan penyakit sosial yang sangat berbahaya.
Lebih berbahaya daripada ghibah. Hal ini tidak terlepas dari keterlibatan emosi
yang melatarbelakanginya.
Bahasa al-Qur'an menyebut mereka dengan orang-orang yang hina. Menjadi hina karena perbuatan mereka yang
merugikan diri dan masyarakatnya. Perhatikanlah firman Allah dalam surat
al-Qalam ayat 10-11, yang artinya, "Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina. Yang
banyak mencela, yang kesana
kemari menghambur fitnah." (QS. Al-Qalam: 10-11)
Orang seperti mereka, adalah orang-orang yang berhati
kotor. Jiwanya penuh dengan kedengkian. Kesana
kemari is berusaha menjelekkan orang yang tidak disukainya. Dengan alasan yang
beragam, tipikal orang-orang yang diperingatkan Allah dalam al-Qur'an ini banyak ditemukan dalam keseharian kita.
Seperti yang diceritakan Ari (nama samaran)
seorang pasien Majalah Ghoib asal Bandung, Jawa Barat. la dan keluarganya sempat
dikucilkan oleh tetangga kiri kanannya.
Hanya karena ulah seorang tetangganya yang berusaha sedemikian rupa
menyebarluaskan keburukan-keburukannya. Meski apa yang disampaikannya itu belum tentu benar.
Ari menjadi korban namimah. Kini setelah mengikuti terapi ruqyah di kantor Majalah Ghoib tetangga kiri kanannya
sudah mulai berubah. Bahkan menurut cerita salah seorang anak perempuannya yang masih duduk di kelas empat SD,
sudah mulai ada tetangga yang
tersenyum padanya. Padahal sebelumnya mereka selalu cemberut dan mengacuhkan keluarga Ari.
Begitulah namimah
merusak kehidupan masyarakat.
Orang yang tidak memiliki hubungan
atau masalah apapun bisa menjadi apriori. Semuanya karena ulah orangorang yang berhati kotor.
Sedemikian besar bahaya yang ditimbulkan oleh namimah, hingga mereka menuai balasan
atas apa yang dilakukannya. Sejak dimasukkan ke dalam liang lahat. Jauh sebelum hari kiamat tiba. Dan siksa yang kekal
telah menanti mereka.
Di alam barzakh, orang-orang yang senang
menyebarkan keburukan orang lain atas dasar kedengkian akan mendapat siksa. Jangan ditanya lagi beratnya
siksa yang didapatkannya. Karena tak
seorang pun manusia di dunia ini yang sanggup menanggungnya.
Suatu saat Rasulullah melintas di area pemakaman bersama sahabat. Saat
itulah Rasulullah mendengar
keluhan dua orang yang sedang mendapat siksa kubur. Saat itu Rasulullah tidaklah sendirian. la
datang bersama sahabat, namun yang mendengar rintihan mereka hanyalah Rasulullah sendiri. Artinya, tak seorang pun
manusia selain nabi dan rasul yang bisa
mengetahui keghaiban atas apa yang terjadi di alam kubur.
Di sinilah kemudian
Rasulullah menyampaikan bahwa salah satu dari dua orang itu disiksa karena sifat namimahnya, sedang yang lain karena is kencing dengan berdiri.
Ibnu Abbas meriwayatkan
bahwa Rasulullah melewati kuburan dua orang yang sedang mengalami siksa kubur. Salah seorang dari mereka, disiksa karena
kemanapun dia pergi selalu
membicarakan keburukan orang lain. Yang satunya lagi disiksa karena kencing sembarangan." (HR. Bukhari dan Muslim).
Alam kubur, yang tak
seorang pun mengetahui berapa tahun mendekam di sana, orang yang suka
menyebarluaskan keburukan orang lain atas dasar dengki dan iri hati, mengalami
siksa demi siksa.
Siksa di alam kubur itu hanyalah siksa pembuka.
Di akhirat mereka akan merasakan siksa demi siksa
yang jauh lebih tak terperikan. Bayangkan betapa mengerikannya siksa yang mereka dapatkan, bila selamanya harus mendekam
di neraka. Peluang untuk pindah
ke surga tertutup hanya karena perangai buruk yang menyertainya. Hanya karena kegatalan hatinya
melihat keberhasilan orang lain.
Hudzaifah meriwayatkan bahwa
Rasulullah bersabda, "Namaam (Orang yang suka menyebarluaskan keburukan orang lain atas dasar tidak suka) tidak
akan masuk surga." (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadits ini menunjukkan bahwa
bahaya yang ditimbulkan oleh orang-orang yang berperilaku buruk ini berdampak
besar. Sehingga pelakunya sendiri harus menerima hukuman yang demikian
beratnya. karena itu setidaknya ada enam langkah yang bisa diterapkan untuk
menghadapi mereka, seperti disebutkan oleh Wahid Abul Salam Bali dalam bukunya Wiqayatul Insan minal jinni wasyaithan hal 333.
Pertama, jangan percaya
karena dia orang yang fasik. Kedua, cegah dan nasehati dia. Ketiga, benci dia karena Allah semata.
Keempat, jangan berprasangka buruk kepada orang yang dijelek jelekkannya. Kelima, jangan hiraukan
ucapannya. Dan yang terakhir, jangan
sebarkan berita itu kepada orang lain.
Beberapa langkah di atas
menjadi lampu penerang untuk menghindar dan menyelamatkan diri dari jeratan namimah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar