Kamis, 25 September 2014

Ternyata Jin Mati seperti Manusia

 

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ -صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- كَانَ يَقُوْلُ: أَعُوْذُ بِعِزَّتِكَ
الَّذِيْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ الَّذِيْ لاَ يَمُوْتُ وَالْجِنُّ وَاْلإِنْسُ يَمُوْتُوْنَ. (رواه البخاري)
Ibnu Abbas berkata, “Rasulullah bersabda, ‘Aku berlindung dengan Kemuliaan-Mu yang tiada Tuhan selain Engkau, yang tidak akan mati.
Sedangkan jin dan manusia semuanya akan mati.” (HR. Bukhari, no. 6835).

Keyakinan bahwa jin itu tidak bisa mati atau umurnya memanjang sampai hari kiamat adalah keyakinan yang salah atau tidak benar. Yang mendapatkan dispensasi bahwa hidupnya akan memanjang sampai hari kiamat hanyalah Iblis, bukan jin secara keseluruhan. Karena Iblis hanya bagian dari jin.
Allah berfirman, “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam", maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (Allah) bagi orang-orang yang zalim.” (QS. al-Kahfi: 50).
Dalam ayat tersebut, Allah menyatakan bahwa Iblis adalah bagian dari jin, “Dia adalah golongan jin”. Iblis inilah yang durhaka saat diperintahkan Allah untuk sujud kepada Adam. Dan dialah yang mendapatkan perlakukan khusus dari Allah, yaitu tidak akan mati sampai hari kiamat kelak.
Karena dalam al-Qur’an itu disebutkan oleh Allah, “Fainnaka minal Munzhorin” (Sesungguhnya kamu termasuk yang diberi tangguh). (QS. Shad: 80). Kata ganti (zhamir) yang dipakai dalam ayat tersebut “Ka”, yang artinya kamu (tunggal). Bukan “Kum” yang artinya kamu semua (jama’/plural). 

Dalil Bahwa Jin bisa Mati Seperti Manusia
Allah telah berfirman, “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati…” (QS. al-Anbiya’: 35). Di ayat lain, “Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (Qs. ar-Rahman: 26-27).
Selain ayat dan hadits di atas yang memberitahukan kepada kita bahwa jin itu bisa mati seperti manusia, ada beberapa riwayat berikut yang menambah kekuatan dalil di atas. Sehingga kita akan semakin yakin, bahwa jin memang bisa mati.
Ibnu Abbas berkata, “Rasulullah pernah berdo’a, ‘Ya Allah, kepada-Mu aku menyerahkan diri, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku bertawakkal, kepada-Mu aku kembali, kepada-Mu aku mengadu. Ya Allah, aku berlindung dengan Kemuliaan-Mu, agar Engkau tidak menyesatkanku, tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Engkau Maha Hidup dan tidak mati, sedangkan jin dan manusia semuanya mati.” (HR. Muslim, no. 4894. Ahmad, no. 2612. Nasa’i, no. 7684. Ibnu Hibban, no. 898).
Dalam hadits riwayat Imam Muslim diceritakan, ada seorang shahabat yang membunuh jin yang saat itu menjelma menjadi seekor ular dan berada di dalam rumahnya. Lalu shahabat itu mati, karena balas dendamnya jin terhadap dirinya. Setelah peristiwa itu diceritakan ke Rasulullah. Beliau bersabda.
إِنَّ بِالْمَدِيْنَةِ جِنًّا قَدْ أَسْلَمُوْا. فَإِذَا رَأَيْتُمْ مِنْهُمْ شَيْئًا، فَآذِنُوْهُ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ. فَإِنْ بَدَا لَكُمْ بَعْدَ ذَلِكَ، فَاقْتُلُوْهُ، فَإِنَّمَا هُوَ شَيْطَانٌ. (رواه مسلم وأحمد)
Sesungguhnya di Madinah ini ada jin-jin yang telah masuk Islam. Maka apabila kalian melihat (penampakan) sebagian dari mereka, berilah tenggat waktu  selama tiga hari. Tapi jika setelah itu ia muncul lagi, maka bunuhlah. Karena ia adalah syetan (jin kafir).” (HR. Muslim, no. 4150 dan 4151. Ahmad, no. 1547).
Dalam riwayat tersebut, dengan tegas Rasulullah menyuruh kita untuk membunuh jin yang membandel yang menampakkan diri (berupa ular) di rumah kita. Setelah kita usir dengan cara biasa selama tiga hari, kok dia tetap membandel alias tidak mau pergi, maka kita diperintahkan untuk membunuhnya. Karena ia adalah penjelmaan dari jin kafir atau syetan.
Kalau memang jin itu tidak bisa mati sampai hari kiamat kelak, niscaya Rasulullah tidak akan menyuruh kita untuk membunuhnya. Dan sebaliknya, karena jin itu bisa mati seperti manusia, maka Rasulullah menyuruh kita untuk membunuhnya.
Ibnu ‘Abdil Bar menyebutkan riwayat dalam kitab Tamhid, sebagaimana Imam al-Hafizh (ahli hadits) al-Haitsami dalam kitab Musnad al-Harits, bahwa A’isyah (istri Rasulullah) pernah membunuh ular jelmaan jin yang ada dalam rumahnya. Lalu malamnya ia bermimpi bahwa jin itu adalah jin muslim, maka Aisyah membayar kafarah (denda) pembunuhan sebanyak 12.000 dirham dan diinfakkan di jalan Allah. (lihat Kitab at-Tamhid: 19/ 268. Dan Kitab Musnad al-Harits: 1/ 484).
Jadi jangan takut lagi, kalau ada jin mengganggu atau menampakkan diri di rumah kita. Apalagi menyerah pasrah atau minta bantuan dukun atau orang pintar, karena itu tindakan yang bisa menodai iman dan merusak pahala shalat kita. Berlindunglah kepada Allah dari kejahatannya, usirlah sebisa mungkin selama tiga hari. Dan kalau dia masih membandel, maka bunuhlah karena ia jin kafir (syetan). Karena jin itu bisa mati, baik yang muslim maupun yang kafir.

Tips Ringan, Menambah Keimanan dan Kebaikan 
Menghapus Dosa Sebanyak Buih di Lautan, 
dalam 3 Menit Saja

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ -رَضِي اللَّه عَنْه- أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- قَالَ: مَنْ قَالَ، سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ فِيْ يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ حُطَّتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ

Abu Hurairah berkata, "Rasulullah bersabda, ‘Barangsiapa membaca: ‘Subhanallahi wa Bihambdihi’ (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya) 100 kali dalam sehari, maka kesalahannya (dosanya) akan dihapus, walau jumlahnya seperti buih di lautan.” (HR. Bukhari, no. 5926).
Allahu Akbar…!!! Betapa mudahnya cara menghapus dosa kita. Hanya dengan membaca: Subhanallahi wa Bihamdihi sebanyak 100 kali dalam sehari. Kurang lebih, hanya 3 menit saja waktu yang kita perlukan. Hasilnya, dosa-dosa kita yang bertumpuk akan terhapus dan hilang. Ringan sekali…!!!
Mari kita manfaatkan kesempatan ini untuk memohon ampunan kepada Allah. Sisihkan waktu kita 3 menit saja, untuk membaca dzikir tersebut ikhlas karena-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar