Bentuk Jimat
Jimat yang katanya bisa membentengi rumah dan
menambah keberkahan usaha toko ini berupa wifik. Dalam selembar kertas itu
ditulis surat al-Ikhlas yang penulisannya diputus-putus
dalam kotak-kotak kecil. Adapun kotak luar tersebut adalah bentuk kaligrafi
dari nama-nama empat Malaikat( Jibril, Mikail, Israfil dan Izrail). Sedangkan
di setiap sudutnya tertulis sebagian ayat al-Qur'an yang berupa
potongan-potongan huruf, seperti Yaa-Siin dan sejenisnya.
Dari keterangan yang didapat, tulisan rajah itu
ditulis oleh pemiliknya pada hari Jum'at sebelum matahari terbit. Dan
penulisnya pun harus berada dalam keadaan suci ketika menuliskannya, serta
harus menghadap kiblat. Adapun tinta yang digunakan buat menulis juga bukan
tinta sembarangan, melainkan tinta yang sudah dicampur dengan minyak pewangi
jenis Za'faron.
Kesaktian Jimat
Kecil, tapi katanya sakti. Itulah keistimewaan
yang dimiliki oleh wifik ini. Bagi yang memiliki toko, maka cukup dengan
memasang kertas yang sudah dirajah ini di pintunya akan menjadikan barang
dagangan dalam toko tersebut laris manis, selain itu wifik ini juga berguna
untuk melindungi toko tersebut dari pengrusakan, pencurian, perampokkan dan
bencana-bencana lainnya.
Adapun untuk keselamatan rumah, maka cara
menggunakannya adalah sama, yaitu dengan menggantungkan wifik ini di pintu
rumah, dengan begitu maka rumah penggunannya akan terbebas dari mata liar
orang-orang yang berniat jahat kepada pemiliknya.
Bongkar Jimat
Banyak orang yang mencari jalan untuk
kesenangan hidupnya namun ternyata malah salah menempuh jalan. Bukan jalan
kebenaran yang dilewatinya melainkan malah jalan kesesatan.
Setiap kita tentu ingin agar usahanya lancar
dan berhasil. Bukan itu saja, tapi juga berkah. Para petani ingin agar hasil
panennya meningkat dari panen sebelumnya. Para produsen ingin agar ordernya
semakin meningkat. Demikian juga para pedagang, baik yang ada di perumahan
maupun yang ada di pasar, ingin agar dagangannya terjual laris sehingga meraup
keuntungan yang banyak. Dan untuk itu semua, masing-masing saling berkompetisi
dengan ketat agar menjadi yang terbaik diantara yang lainnya.
Namun sebagian orang tidak mempedulikan sarana
yang ditempuhnya untuk mendapatkan tujuan yang didambakannya. Sehingga tidak
sedikit dari mereka yang minta bantuan ke dukun dengan harapan bisa memuluskan
usahanya. Kalau sudah begitu, maka setan pun akan riang gembira karena mendapat
pengikut baru.
Orang yang membentengi rumah dan tokonya dengan
memasang jimat ( dalam berbagai bentuk dan jenisnya ), itu menandakan lemahnya
keyakinannnya kepada Allah SWT. la kurang (kalau tidak mau disebut tidak)
mempercayai kekuasaan Allah SWT. la lupa akan keperkasaan Allah yang mampu
melindungi rumah maupun tokonya dari berbagai mara bahaya. la juga melupakan
kekuasaan Allah yang mampu memberikan keberkahan dari setiap jerih payah yang
dilakukannya.
Biasanya orang yang seperti itu kurang memahami
makna berkah yang sesungguhnya. Barangkali ia memaknainya dengan sesuatu yang
banyak, yang harus ada di genggamannya, sedangkan bagaimana efek dari
keberadaan barang yang dimilikinya tersebut tidak terlalu dipedulikan. Harta
banyak, tapi malah membuat pemiliknya kufur terhadap nikmat Allah SWT itu bukan
berkah namanya, tapi justru malah akan mengundang musibah. Harta melimpah yang tidak
mewariskan sifat qana'ah kepada pemiliknya itu juga bukan berkah. Ukuran berkah
itu bukan banyak atau sedikitnya harta yang ada dalam genggaman, melainkan
lebih pada pada efek yang ditimbulkan oleh harta tersebut.
Kalau ingin agar rumahnya menjadi aman, maka
bukan dengan menggantungkan wifik di pintunya, melainkan dengan selalu
menghidupkan amalan-amalan agama dalam rumah tersebut. Amalan-amalan tersebut
seperti shalat-shalat sunnah, tilawah al-Qur'an, dzikir, bahkan tidak mustahil
juga kita menghidupkan tradisi Ta'lim wat Ta'allum (Kajian agama) antar
anggota keluarga kita. Jika amalan-amalan seperti itu hidup dalam rumah kita,
maka Insya Allah akan menambah keberkahan rumah yang kita diami. Dengan begitu
maka rumah tersebut akan memiliki kendali agama yang kuat, sehingga rumah
impian yang berlabel "Baitii Jannatii" (Rumahku adalah surgaku) akan
benar-benar terwujud. Lain halnya kalau kita menggantungkan keberkahan rumah
kita kepada wifik, meskipun di sana juga bertuliskan sebagian ayat-ayat al-Qur'an
yang sudah dibuat sedemikian rupa. Namun yang namanya jalan setan, maka tentu
saja dalam prakteknya nanti selalu ada campur tangan setan. Padahal setan
selalu menjanjikan kemiskinan dan keburukan kepada pengikutnya. Lalu bagaimana
mungkin rumah atau toko kita menjadi aman atau berkah, sedangkan kita
melibatkan peran setan dalam mengolahnya.
Adapun untuk keberkahan toko, maka salah satu
caranya adalah dengan memperhatikan dan mewaspadai setiap transaksi yang kita
lakukan saat berjual beli. Kejujuran adalah modal utama yang harus dimiliki.
Jangan ada kecurangan. Selain itu, jangan sampai kita menyelipkan praktek riba
di dalamnya. Walaupun menurut kasat mata riba itu sangat menguntungkan sekali,
tapi pada hakekatnya malah akan merugikan kita, bukan hanya rugi dunia saja
tapi juga rugi akherat.
"Dan riba yang kamu berikan agar dia
bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak akan bertambah di sisi Allah.
Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mendapat
keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) orang-orang yang melipatgandakan
(pahalanya)." (QS. ar-Rum : 39).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar