Selasa, 24 September 2013

Mereka yang Telah Membuktikan Rendam Garam

 Pengobatan dengan menggunakan garam sebagai bagian dari obat telah lama dipraktikkan saudara kita yang ada di negeri Jiran, Malaysia. Yaitu dengan cara merendam kaki orang yang mengalami gangguan sakit ke dalam air dingin yang dilarutkan garam di dalamnya. Pengobatan ini ternyata mendapat respon yang sangat positif oleh masyarakat yang tinggal di negeri menara kembar, Petronas.
Di antara therapis yang menggeluti pengobatan rendam garam ini adalah Ustadz Ikhwanul Mujahidin, Lc. Seorang ustadz yang telah merintis praktik ruqyah syar’iyyah cabang Palembang. Semenjak dia berkenalan denan metode pengobatan rendam garam yang telah berkembang di negeri jiran, dia langsung tertarik untuk memadukannya dengan pengobatan ruqyah syar’iyyah yang telah digelutinya. Dan subhanalloh, luar biasa. Dengan izin Allah, telah banyak orang yang mengalami kesembuhan dari penyakit yang selama ini mereka derita.
Fenomena itu mengingatkan sang ustadz akan firman Allah, “Orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): ‘Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS. Ali Imran: 191).
Drs. Wijaya MSi, asal Palembang. “Keluhan yang selama ini saya rasakan akibat kecelakaan yang pernah menimpa diri saya. Kecelakaan itu menyebabkan tulang kaki saya patah, jari-jarinya nyaris tidak bisa digerakkan sama sekali.” Itulah tutur seorang sosiolog yang aktif ngajar di beberapa universitas di Palembang.

Di negara Malaysia ia bertemu dengan Ustadz Ikhwanul Mujahahidin. Lalu diperkenalkan kepadanya terapi rendam garam Himalaya kemasan Auralife Word Wide. Mulanya sang dosen ragu akan khasiat garam terhadap keluahan sakitnya. Tetapi setelah mencoba sekali rendam, ia merasakan suatu ‘keajaiban’. Sehabis terapi itu, ia diajak Ustadz Ikhwanul Mujahidin jalan-jalan ke KLCC naik Komuter (Kereta Api Listrik), dan menaiki tangga sera menuruninya. Anehnya, ia tidak lagi merasakan kesakitan di kakinya atau nyeri sebagaimana yang selama ini ia rasakan.
Bahkan setelah ia menjalani dua sampai tiga kali terapi rendam kaki dengan ramuan garam pegunungan ini, jari-jari kakinya bisa digerakkan kembali, ia merasa kesehatan kakinya pulih seperti sedia kala alias normal kembali, subhanalloh wal hamdulillah.
Lain lagi dengan kesaksian yang disampaikan oleh seorang wanita asal OKU, Sumatera Selatan. Ia pernah menderita sakit yang sangat memilukan sekaligus membingungkan. Ia mengaku pernah terkena gangguan jin yang disebut dengan santet atau teluh. Sakit yang luar biasa biasanya ia mulai rasakan saat menjelang waktu Maghrib tiba. Ia merasa sakit yang sangat pilu di sekujur tubuhnya. Bahkan terkadang ia melihat dengan jelas bahwa di tangannya ada sayatansayatan pisau dan mengluarkan aliran darah segar yang cukup banyak.
Untuk mencari kesembuhan dari sakitnya itu, ia telah berobat secara medis dan mistis. Namun apa yang ia lakukan malah membuat bingung. Karena berbagai macam pengobatan yang ia jalani belum juga menghasilkan perubahan ke arah yang lebih baik. Sudah banyak dana yang terkuras, dan banyak tenaga yang terperas.
“Akhirnya, pada suatu hari saya diajak oleh saudara berkunjung ke rumah Ustadz Ikhwan, Lc. untuk menjalani terapi ruqyah syar’iyyah. Saat terapi dimulai, ustadz mempersilahkan saya untuk duduk dikursi, dan kaki saya disuruh memasukkan ke baskom besar yang berisi air yang bercampur es batu dan garam.
Begitu kaki saya telah terendam, air yang sangat dingin mulai kurasakan. Lalu saya mendengar ustadz mulai membaca beberapa ayat al-Qur’an (ayat-ayat ruqyah). Tak selang berapa lamu saya merasakan sakit yang sangat di bagian kaki, dan saya pun berteriak-teriak secara spontan dan tak terkendalikan. Kemudian perut saya terasa mual-mual, lalu muntah-muntah. Setelah itu, badan saya terasa ringan, kepala jadi enteng dan pikiran jadi tenang. Subhanalloh wal hamdulullah.”
“Setelah menjalani terapi ruqyah syar’iyyah yang dipadu dengan rendam ramuan garam saya merasa 100 % menjadi diri saya kembali. Alhamdulillah, tak henti-hentinya saya bersyukur kepada Allah yang telah memberi saya kesembuhan dari penyakit yang selama ini saya rasakan. Saya juga mengucapkan ribuan terima kasih kepada ustadz Ikhwan yang telah sudi menerapi dan mengobati diri saya. Semoga Allah selalu melindungi saya dari gangguan jin (santet), agar tidak lagi merasakan sakit yang membuat saya sekeluarga bingung harus bagaimana.”
Kesaksian berikutnya berasal dari Tuan Abdul Aziz Satar asal Malaysia. Kakek yang sudah berumur 80 tahun ini mengalami keluhan sebagaimana lazimnya manusia lanjut usia (manula) pada umumnya. Badan mulai lemah dan gampang capek. Tidak mampu lagi berjalan agak jauh. Tidak sanggup lagi bila harus sering naik-turun tangga. Sebentar saja duduk bersia, kakinya akan terasa sulit digerakkan.
Mulanya ia mengetahui terapi rendam garam kristal pegunungan Himalaya ini dari salah satu stasiun TV yang ada di Malaysia. Setelah menyimak dan memperhatikan tayangan tersebut, ia tertarik untuk mencoba terapi rendam kaki dengan ramuan garam ala Auralife Word Wide. Lalu suatu hati ia mendatangi tempat praktik pengobatan tersebut dan mencobanya.
“Subhanalloh, luar biasa. Saya merasakan perubahan yang cukup signifikan dalam diri saya. Setelah menjalani terpi pertama, saya merasa tubuh saya jadi ringan, tenaga saya seakan muda lagi. Sekaran saya bisa berjalan keliling komplek rumah sampai jauh. Saya juga kuat kembali untuk naik-turun tangga. Memang saya sudah mendengar khasiat aram bagi tubuh dari nenek saya. Tapi saya tidak mengira kalau hasilnya sedahsyat ini. Mungkin karena rendaman garam di sini telah dipadukan dengan ruqyah syar’iyyah yang berisi do’a-do’a kesembuhan, sehingga hasilnya luar biasa. Alhamdulillah, Allah telah memulihkan tenaa saya kembali.” Begitulah penuturan Tuan Aziz Satar sebagaimana yang telah diabadikan dalam bentuk VCD.
Testimoni selanjutnya disampaikan oleh Bapak Ami, seorang pegawai Pertamina di Indramayu Jawa Barat. “Saya sudah lama mempunyai keluhan di bagian belakang tubuh saya, tepatnya di daerah punggung. Setelah menjalani pemeriksaan di beberapa rumah sakit, beberapa dokter menyarankan saya untuk menjalani operasi tulang belakang, karena saya divonis telah mengalami penyempitan tulang belakang.
Sampai suatu hari, kakak saya yang tinggal di Palembang menyarankan saya untuk datang ke rumahnya dan menjalani terapi rendam ramuan garam pegunungan, yaitu garam gunung Himalaya. Sesampai di tempat praktik pengobatan tersebut, saya diperiksa dengan metode Iridiologi, lalu dilakukan terapi Chiropraksi. Dan selanjutnya dilakukan terapi ruqyah syar’iyyah.
Terapi yang terakhir yang harus saya jalani adalah rendaman kaki dengan ramuan garam gunung Himalaya selama 30 menit. Subhanalloh, setelah menjalani rangkaian terapi terpadu itu, saya menalami banyak perubahan. Drastis dan fantastis. Tangan saya yang tadinya susah untuk digerakkan, menjadi ringan dan bisa digerakkan. Dan saya badan juga jadi agak kebal dengan angin, padahal sebelumnya saya gampang menderita masuk angin.
Alhamdulillah, bagian belakang saya sudah terasa normal dan sehat kembali. Akhirnya, sampai sekarang saya rajin mensosialisasikan terapi yang pernah saya jalani itu ke teman-teman kerja.” Itulah akhir cerita pengalaman dari Bapak Ami tentang terapi rendam garam Himalaya yang dipadu dengan ruqyah syar’iyyah.
Dan masih banyak lagi orangorang yang telah merasakan kebesaran Allah melalui rangkaian ayat-ayat al-Qur’an dan sumber daya alam yang telah Dia ciptakan dan Dia sediakan untuk kepentingan manusia. Semoga beberapa hasil testimoni di atas bisa menambah pengetahuan kita dan menjadi pencerah pikiran kita agar mau kembali kepada konsep Ilahi dan yang Alami dalam mencari kesembuhan. Karena metode itu terbukti paling aman. Aman, karena tidak mengandung kesyirikan yang bisa merusak aqidah Islam yang terpatri dalam diri kita. Aman karena tidak menimbulkan efek samping atau dampak buruk yang berbahaya bagi eksistensi tubuh kita yang merupakan amnah Allah untuk kita jaga dan kita syukuri.
Semoga informasi ini bermanfaat. Dan bagi yan memerlukan, silakan membuktikan sendiri. Semoga Allah senantiasa bersama kita untuk menghadapi berbagai macam cobaan dan ujian di dunia ini, dan semoga pertolongan-Nya selalu menghampiri kita sekeluarga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar