Dari Padang, Sumatera Barat, jimat ini dikirimkan
via pos khusus oleh ibu rumah tangga, tertanggal 18 September 2004, yang
ditujukan kepada seorang ustadz dari tim ruqyah sekaligus redaksi Majalah Ghoib.
Jimat-jimat ini dimasukkan kedalam tumpukan-tumpukan koran yang
kemudian berbentuk sebuah kotak berukuran 30 x 18 cm dengan bungkusan luar
berwarna putih yang tertata rapi, sehingga terlihat serasi antara bungkusan dan
isolatif yang mengikatnya.
Dalam suratnya, ibu ini memohon bantuan kepada
Majalah Ghoib untuk memusnahkan jimat-jimat yang sudsah tersimpan di rumahnya
selama 10 tahun. Beraneka macam jimat yang dikirimkannya, bahkan ada sebuah
jimat yang sudah tertanam disekitar rumahnya selama beberapa waktu dibongkar
kembali, sehingga ketika Majalah Ghoib menerimanya, masih terdapat bekas tanah
berwarna hitam. Untuk jimat-jimat tersebut, ibu ini tidak tahu persis kegunaan
dari semua jimat-jimat ini. Kemudian, setelah membaca majalah Ghoib, ibu ini
menyadari bahwa apa yang selama ini tersimpan didalam rumahnya merupakan
barang-barang yang menyimpan nuansa kemusyrikan dan merupakan perbuatan yang
dibenci Allah SWT. Lalu, ibu ini mengumpulkan semua jimat yang berada
dirumahnya yanbg kebanyakan pemberian orang dari daerah Jawa, untuk diserahkan
dan dimusnahkan oleh Majalah Ghoib.
"Kalau ada biaya yang dikenakan pada saya
untuk pemusnahan jimat-jimat tersebut, tolong hubungi saya." Tulis ibu ini
dalam suratnya. Namun, sudah seperti biasa bahwa majalah Ghoib menerima banyak
kiriman jimat, baik yang diantar langsung maupun yang dikirim lewat pos, dan untuk
memusnahkannya tidak dikenai biaya sedikitpun.
Bentuk Jimat
Ada enam buah jimat yang dikirimkan: dua lembar
kulit binatang, keris kecil mirip bentuk semar, sebuah kotak berwarna emas yang
didalamnya terdapat Al-Qur'an yang sangat kecil dengan ukuran sekitar 2 x 2 cm,
selembar rajah berbahasa Arab yang dibungkus rapi isolasi dan bambu kuning yang
disertai tali berwarna-warni dalam kantong plastik kecil.
Jimat yang pertama, dua lembar kulit binatang
dengan dua sisi. Sisi pertama, nampak bulu-bulu binatang yang berwarna hitam,
masih kelihatan segar, dan baunya sangat harum karena diolesi minyak misik,
minyak spesial para dukun. Ketika menulis rubrik ini, Majalah Ghoib merasa
pusing, akibat bau yang menyengat dari kulit tersebut, akibatnya tulisan ini
harus ditunda dahulu kemudian dilanjutkan. Pada sisi yang lain, dengan tinta
merah kulit tersebut ditulisi dengan nama-nama malaikat seperti Jibril, Mikail,
Israfil, dan Izrail dengan menggunakan bahasa Arab. Tidak jelas apa maksud dari
tulisan-tulisan tersebut.
Jimat yang kedua adalah sebuah keris kecil
berbentuk semar berwarna hitam yang disebut "keris mini semar mesem".
Pada bagian sarung keris ini, berjejer huruf-huruf hijaiyyah yang ditulis
secara acak dan sebagian tidak bisa dibaca karena ketidakjelasan tulisan
tersebut. Di batang kerisnya juga ditulisi nama-nama sahabat Rasul yang mulia
disertai hiasan tokoh pewayangan semar. Sungguh terlaknat orang yang menuliskan
nama-nama sahabat mulia pada keris tersebut dan harus segera bertaubat. Apalagi
untuk mendapatkannya, si pemilik harus menjalankan ritual puasa setiap hari
kelahiran dan tidak boleh dibawa ke kamar mandi agar khasiatnya tetap awet.
Jimat yang ketiga adalah sebuah kotak berwarna
emas yang didalamnya terdapat Al-Qur'an kecil tadi yang dibungkus dengan kain
beludru. Pada bungkus kotak sisi pertama, terdapat sebuah tulisan berbahasa
Arab yang tidak bisa dibaca. Pada sisi lain, nampak sebuah pohon yang diapit
oleh dua buah pedang yang diapit dengan tulisan Allah dan Muhammad.
Jimat yang keempat, sebuah tulisan berbahasa
Arab, surat Ar-Rahman yang sebelum dibuka, dibungkus kecil rapi agar mudah
dibawa kemana-mana sebagai alat pengasihan. Jimat yang kelima adalah sebuah
gada mini berwarna emas yang bergambarkan ornamen palagan Jawa, dan jimat yang
terakhir adalah bambu kuning yang dibungkus oleh plastil lecil berwarna bening
sebagai benteng rumah.
'Kesaktian Jimat'
Menurut pengirimnya, beraneka macam jimat
tersebut sudah ada sejak empat puluh tahun yang lalu, yang diberikan oleh
saudara-saudaranya cari luar Sumatra, tepatnya dari daerah Surabaya. Secara
umum, jimat-jimat ini mempunyai khasiat untul memunculkan kewibawaan seseorang,
sehingga orang lain merasa segan dan selalu hormat kepada pemilik jimat ini.
Membentengi rumah adalah juga khasiat dari jimat-jimat ini, sehingga rumah
terjaga dari kejahatan orang lain, penarik jodoh, bebas dari santet, kebal dari
senjata tajam dan senjata api. Penglaris dagang juga merupakan khasiat dari
jimat-jimat ini. Adapun tulisan surat Ar-Rahman diyakini sebagai alat pengasihan,
sehingga orang yang memiliki jimat ini terlihat "menarik" bila
bertemu dengan siapapun termasuk jin. Memberikan kecerdasan dan cepat paham
akan ilmu, termasuk dari khasiat jimat ini juga.
'Bongkar Jimat'
Tiga buah bambu kuning yang dibungkus dengan plastik
berwarna bening ini. Kelihatan seperti bambu-bambu yang terdapat disekitar
kita. Hanya saja oleh pemiliknya, bambu ini diyakini sebagai benteng atau
penjaga rumah yang ditanam di setiap sudut rumah. Ketika dikirimkan hanya ada 3
buah saja, karena bambu yang keempat, yang biasa ditanam ditengah rumah, tidak
ditemukan oleh pemiliknya. Sebelum dikirimkan jimat-jimat ini, masih tertanam
dalam tanah, sehingga ketika Majalah Ghoib menerima jimat ini masih melihat
tanah-tanah hitam yang baunya sangat tidak sedap. Sebuah rajutan benang
berwarna-warni juga terlihat sudah rusak, menunjukkan jimat ini sudah lama
terpendam. Bambu kuning ini berukuran 15 cm yang didalamnya terdapat beberapa
buah merica yang baunya sudah sangat tidak sedap, sementara ujung bambu tersebut
dibalut dengan lilin berwarna coklat.
Ketidakjelasan yang banyak terdapat dalam bambu
kuning tersebut membuat kita semakin yakin, bahwa tipu daya syetan terhadap
manusia akan selalu ada. Dengan dalih untuk penjagaan rumah, sang dukun
mempergunakan benda-benda yang dijadikan sebagai perantara pengundang
syetan/jin sehingga diyakini dapat menjaga rumah pemilik jimat ini dari mahkluk
jahat. Padahal, Rasulullah sudah sejak 14 abad yang lalu telah mengajarkan
kepada kita, tata cara agar rumah kita terhindar dari mahkluk jahat yang akan
mengganggu. Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya syetan pergi dan kabur dari
rumah yang didalamnya dibacakan surat Al-Baqarah." (HR. Muslim, dari Abu
Hurairah). Pada riwayat Ibnu Hibban ditambahkan,"Barang siapa yang
membacanya (Al-Baqarah) di waktu malam, maka syetan tidak akan masuk kerumahnya
selama tiga malam. Dan barang siapa yan membacanya di siang hari, maka syetan
tidak akan masuk kerumahnya selama tiga hari."
Jadi, menggunakan jimat-jimat ini adalah
tindakan yang merusak aqidah. Tetapi masih ada jalan taubat bagi yang
menginginkannya. Salah satunya, musnahkanlah, seperti yang diinginkan ibu
pengirim jimat tersebut.
Sumber :
Majalah Ghoib Edisi 27/2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar