Senin, 30 September 2013

"Bambu Kuning" untuk Benteng Rumah



Dari Padang, Sumatera Barat, jimat ini dikirimkan via pos khusus oleh ibu rumah tangga, tertanggal 18 September 2004, yang ditujukan kepada seorang ustadz dari tim ruqyah sekaligus redaksi Majalah Ghoib. Jimat-jimat ini dimasukkan kedalam tumpukan-tumpukan koran yang kemudian berbentuk sebuah kotak berukuran 30 x 18 cm dengan bungkusan luar berwarna putih yang tertata rapi, sehingga terlihat serasi antara bungkusan dan isolatif yang mengikatnya. 
Dalam suratnya, ibu ini memohon bantuan kepada Majalah Ghoib untuk memusnahkan jimat-jimat yang sudsah tersimpan di rumahnya selama 10 tahun. Beraneka macam jimat yang dikirimkannya, bahkan ada sebuah jimat yang sudah tertanam disekitar rumahnya selama beberapa waktu dibongkar kembali, sehingga ketika Majalah Ghoib menerimanya, masih terdapat bekas tanah berwarna hitam. Untuk jimat-jimat tersebut, ibu ini tidak tahu persis kegunaan dari semua jimat-jimat ini. Kemudian, setelah membaca majalah Ghoib, ibu ini menyadari bahwa apa yang selama ini tersimpan didalam rumahnya merupakan barang-barang yang menyimpan nuansa kemusyrikan dan merupakan perbuatan yang dibenci Allah SWT. Lalu, ibu ini mengumpulkan semua jimat yang berada dirumahnya yanbg kebanyakan pemberian orang dari daerah Jawa, untuk diserahkan dan dimusnahkan oleh Majalah Ghoib.
"Kalau ada biaya yang dikenakan pada saya untuk pemusnahan jimat-jimat tersebut, tolong hubungi saya." Tulis ibu ini dalam suratnya. Namun, sudah seperti biasa bahwa majalah Ghoib menerima banyak kiriman jimat, baik yang diantar langsung maupun yang dikirim lewat pos, dan untuk memusnahkannya tidak dikenai biaya sedikitpun.

Bentuk Jimat
Ada enam buah jimat yang dikirimkan: dua lembar kulit binatang, keris kecil mirip bentuk semar, sebuah kotak berwarna emas yang didalamnya terdapat Al-Qur'an yang sangat kecil dengan ukuran sekitar 2 x 2 cm, selembar rajah berbahasa Arab yang dibungkus rapi isolasi dan bambu kuning yang disertai tali berwarna-warni dalam kantong plastik kecil.
Jimat yang pertama, dua lembar kulit binatang dengan dua sisi. Sisi pertama, nampak bulu-bulu binatang yang berwarna hitam, masih kelihatan segar, dan baunya sangat harum karena diolesi minyak misik, minyak spesial para dukun. Ketika menulis rubrik ini, Majalah Ghoib merasa pusing, akibat bau yang menyengat dari kulit tersebut, akibatnya tulisan ini harus ditunda dahulu kemudian dilanjutkan. Pada sisi yang lain, dengan tinta merah kulit tersebut ditulisi dengan nama-nama malaikat seperti Jibril, Mikail, Israfil, dan Izrail dengan menggunakan bahasa Arab. Tidak jelas apa maksud dari tulisan-tulisan tersebut.
Jimat yang kedua adalah sebuah keris kecil berbentuk semar berwarna hitam yang disebut "keris mini semar mesem". Pada bagian sarung keris ini, berjejer huruf-huruf hijaiyyah yang ditulis secara acak dan sebagian tidak bisa dibaca karena ketidakjelasan tulisan tersebut. Di batang kerisnya juga ditulisi nama-nama sahabat Rasul yang mulia disertai hiasan tokoh pewayangan semar. Sungguh terlaknat orang yang menuliskan nama-nama sahabat mulia pada keris tersebut dan harus segera bertaubat. Apalagi untuk mendapatkannya, si pemilik harus menjalankan ritual puasa setiap hari kelahiran dan tidak boleh dibawa ke kamar mandi agar khasiatnya tetap awet.
Jimat yang ketiga adalah sebuah kotak berwarna emas yang didalamnya terdapat Al-Qur'an kecil tadi yang dibungkus dengan kain beludru. Pada bungkus kotak sisi pertama, terdapat sebuah tulisan berbahasa Arab yang tidak bisa dibaca. Pada sisi lain, nampak sebuah pohon yang diapit oleh dua buah pedang yang diapit dengan tulisan Allah dan Muhammad.
Jimat yang keempat, sebuah tulisan berbahasa Arab, surat Ar-Rahman yang sebelum dibuka, dibungkus kecil rapi agar mudah dibawa kemana-mana sebagai alat pengasihan. Jimat yang kelima adalah sebuah gada mini berwarna emas yang bergambarkan ornamen palagan Jawa, dan jimat yang terakhir adalah bambu kuning yang dibungkus oleh plastil lecil berwarna bening sebagai benteng rumah.
'Kesaktian Jimat'
Menurut pengirimnya, beraneka macam jimat tersebut sudah ada sejak empat puluh tahun yang lalu, yang diberikan oleh saudara-saudaranya cari luar Sumatra, tepatnya dari daerah Surabaya. Secara umum, jimat-jimat ini mempunyai khasiat untul memunculkan kewibawaan seseorang, sehingga orang lain merasa segan dan selalu hormat kepada pemilik jimat ini. Membentengi rumah adalah juga khasiat dari jimat-jimat ini, sehingga rumah terjaga dari kejahatan orang lain, penarik jodoh, bebas dari santet, kebal dari senjata tajam dan senjata api. Penglaris dagang juga merupakan khasiat dari jimat-jimat ini. Adapun tulisan surat Ar-Rahman diyakini sebagai alat pengasihan, sehingga orang yang memiliki jimat ini terlihat "menarik" bila bertemu dengan siapapun termasuk jin. Memberikan kecerdasan dan cepat paham akan ilmu, termasuk dari khasiat jimat ini juga.
'Bongkar Jimat'
Tiga buah bambu kuning yang dibungkus dengan plastik berwarna bening ini. Kelihatan seperti bambu-bambu yang terdapat disekitar kita. Hanya saja oleh pemiliknya, bambu ini diyakini sebagai benteng atau penjaga rumah yang ditanam di setiap sudut rumah. Ketika dikirimkan hanya ada 3 buah saja, karena bambu yang keempat, yang biasa ditanam ditengah rumah, tidak ditemukan oleh pemiliknya. Sebelum dikirimkan jimat-jimat ini, masih tertanam dalam tanah, sehingga ketika Majalah Ghoib menerima jimat ini masih melihat tanah-tanah hitam yang baunya sangat tidak sedap. Sebuah rajutan benang berwarna-warni juga terlihat sudah rusak, menunjukkan jimat ini sudah lama terpendam. Bambu kuning ini berukuran 15 cm yang didalamnya terdapat beberapa buah merica yang baunya sudah sangat tidak sedap, sementara ujung bambu tersebut dibalut dengan lilin berwarna coklat.
Ketidakjelasan yang banyak terdapat dalam bambu kuning tersebut membuat kita semakin yakin, bahwa tipu daya syetan terhadap manusia akan selalu ada. Dengan dalih untuk penjagaan rumah, sang dukun mempergunakan benda-benda yang dijadikan sebagai perantara pengundang syetan/jin sehingga diyakini dapat menjaga rumah pemilik jimat ini dari mahkluk jahat. Padahal, Rasulullah sudah sejak 14 abad yang lalu telah mengajarkan kepada kita, tata cara agar rumah kita terhindar dari mahkluk jahat yang akan mengganggu. Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya syetan pergi dan kabur dari rumah yang didalamnya dibacakan surat Al-Baqarah." (HR. Muslim, dari Abu Hurairah). Pada riwayat Ibnu Hibban ditambahkan,"Barang siapa yang membacanya (Al-Baqarah) di waktu malam, maka syetan tidak akan masuk kerumahnya selama tiga malam. Dan barang siapa yan membacanya di siang hari, maka syetan tidak akan masuk kerumahnya selama tiga hari."
Jadi, menggunakan jimat-jimat ini adalah tindakan yang merusak aqidah. Tetapi masih ada jalan taubat bagi yang menginginkannya. Salah satunya, musnahkanlah, seperti yang diinginkan ibu pengirim jimat tersebut.

Sumber : Majalah Ghoib Edisi 27/2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar