Awal Juni 2007, Redaksi Majalah Ghoib menerima sepucuk surat dari
seorang bapak di Riau. Surat tertanggal 31 Mei itu, ditulis dengan menggunakan
tinta hitam dalam dua lembar kertas folio. Dalam surat itu, ia meminta bantuan
kepada untuk memusnahkan beberapa benda dan amalan yang telah lama disimpannya.
"Mungkin karena kedangkalan pemahaman agama keluarga besar kami, maka selama
beberapa tahun kami mengamalkan hal-hal seperti ini," tulisnya dalam
paragraf pembuka. Selanjutnya ia menceritakan, bahwa semua benda dan amalan
yang dikirimkannya itu adalah miliknya.
Aktifitas seperti ini, menurutnya sudah menjadi
turunan sejak dahulu kala. Bahkan kakek buyutnya konon pernah menuntut ilmu
kanuragan selama bertahun-tahun. Pada perkembangan-nya, semua aktivitas ini
menurun kepada anak cucunya hingga sekarang. "Wah dosa saya mungkin sudah
tidak terkira ya! Sekarang kami ingin hidup tanpa kemusyrikan, benar-benar
sesuai dengan tuntunan Rasulullah," tulisnya lagi.
Selanjutnya ia menceritakan tentang keadaan
adiknya yang mengalami gangguan aneh. Selama sebulan terakhir, adiknya sering
mengamuk. Kejadian seperti itu dialami adiknya sebelum diwisuda pada Februari
2007. Mengamuknya hilang-timbul. Kambuhan. Ia semakin bingung, setelah beberapa
orang mengatakan hal-hal yang aneh tentang adiknya. Ada yang mengatakan bahwa
adiknya diguna-guna. Ada juga yang mengatakan Bahwa adiknya stress akibat nenyusun
skripsi. Bahkan ada yang bilang bahwa adiknya itu ketempelan jin kakeknya.
Semua pernyataan tersebut semakin membuatnya bingung. "Makanya, selain
menyerahkan benda-benda dan amalan ini, kami bertanya kepada Majalah Ghoib
banyak hal, supaya hati kami menjadi tentram. Semoga Allah merestui dan
meridhoi, serta mengabulkan semua hajat kita. Amin ya Robbal
aalamin," tulisnya dalam penutup cerita.
Bentuk Jimat
Selain mengirimkan sebuah jimat
berbentuk tasbih. Bapak ini juga mengirimkan sebuah amalan berupa wiris-wirid
yang diberi nama Ajian Sapujagad. Ajian ini berbentuk wirid-wirid yang
dutuliskan dalam dua lembar kertas berbahasa Arab yang ditulis tangan. Ajian
ini terdiri dari ajian pokok dan wiris pokok yang terdiri dari bacaan syahadat,
sholawat, serta bacaan ayat-ayat al-Qur’an.
“Kesaktian” Jimat
Ajian ini memiliki manfaat yang sangat banyak,
diantaranya: agar dicintai orang khusus, agar disenangi dan dikagumi banyak
orang, lebih berwibawa, agar dagangan laris, mempercepat jodoh, memukul lawan
langsung pingsan, menghilang dari pandangan orang lain, serta yang sangat aneh
adalah bisa memanggil roh atau sukma orang lain. Caranya, baca ajian pokok
dengan niat dan doa memanggil roh orang tersebut yang masih hidup. Selanjutnya
membaca beberapa surat al-Qur'an dari juz 30. Kemudian sebutkan orang tersebut
dan bayangkan wajahnya. Setelah roh itu datang, maka bisa berdialog atau
menyampaikan pesan. Ritural ini sebaiknya dilakukan pada malam hari, karena
kalau dipanggil pada saat orangnya dalam keadaan masih terbangun, ia akan
mengantuk dan tertidur. Untuk bisa melakukan ini, maka harus sering berlatih.
Walaupun orang yang mengadakan ritual belum mampu melihat roh tersebut, tetapi
ia sudah datang di hadapannya, oleh karena itu agar roh tadi di suruh kembali
ke tempat asalnya.
Bongkar Jimat
Semua orang pasti pernah melakukan kesalahan.
Kata nabi, orang yang terbaik bukanlah orang yang tidak pernah melakukan
kesalahan, tetapi orang terbaik itu adalah orang yang pernah melakukan
kesalahan, lalu segera memperbaikinya serta memohon ampun kepada Allah SWT.
Kesadaran menusia untuk memperbaiki dirinya, itulah hal yang paling dicintai
Allah. Dalam kasus bapak ini, lagi-lagi kita menemukan amalan-amalan yang
menyesatkan yang diberikan oleh seorang dukun. Para dukun tersebut, telah
mempergunakan kalimat basmalah, syahadat, shalawat serta beberapa surat dari
al-Qur'an untuk perkara yang bathil. Jelas, ini merupakan penghinaan kepada
kalimat-kalimat thayyibah tersebut. Para dukun itu telah menjadikan
kalimat-kalimat itu untuk aktifitas yang musyrik. Bersekutu dengan jin. Ritual
memanggil roh adalah sebuah ritual yang tidak dibenarkan dalam lslam. Karena
roh seseorang itu, hanya bisa dipanggil oleh Allah lewat malaikat pencabut
nyawa. Kemudian orang tersebut akan mati.
Kita terkadang terkecoh dengan sebutan dukun
baik yang berpakaian ustdaz, jika praktiknya menolong orang seperti agar
dagangan laris atau memberikan kesaktian untuk kebaikan. Tanpa melihat dari
mana dukun itu mendapatkan kesaktian, yang penting digunakan untuk kebaikan.
Dukun seperti ini disebut baik, karena tidak menjalankan praktik santet atau
gendam dan yang lainnya. Padahal, dalam pandangan syari'at, tidak ada bedanya
jenis dukun yang di sebut baik, dengan yang jahat karena santetnya. Keduanya
mendapatkan sumber amunisi yang sama, yakni dari syetan. Jangan terkecoh dengan
orang yang memberikan amalan dari ayat-ayat suci al-Qur'an, padahal amalan
tersebut tanpa terasa telah merusak aqidah kita, seperti ritual pemanggilan roh
orang yang masih hidup atau yang sudah mati. Sama sekali tidak pernah
dicontohkan oleh Nabi.
Dalam surat al-Isra ayat 85 Allah SWT telah
menjelaskan, "Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah:
"Roh itu adalah perkara Tuhan-ku; dan kami tidak diberikan ilmu
pengetahuan melainkan sedikit saja". Berdasarkan ayat ini, dapatlah
difahami bahwa roh itu adalah urusan Allah. Manusia tidak tahu menahu
mengenainya kecuali sekadar apa lang diajarkan oleh Allah kepada mereka, karena
perkara roh adalah salah satu perkara yang dirahasiakan Allah dengan
ilmu-Nya dan hal itu tertutup dari pengetahuan makhluk. Kalau ada dukun yang
bisa melakukan hal tersebut, maka ia telah mendahului Allah. Maka Adzab Allah
sangatlah pedih baginya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar