Selasa, 18 Desember 2018

Rasulullah SAW Meruqyah dengan air garam

Imam Ahmad meruqyah dirinya dengan air


Air adalah merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi makhluk hidup, seperti manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Ada orang yang bisa bertahan puluhan hari dengan hanya menkonsumsi air, tapi dia tak akan kuat bila tidak minum air puluhan hari, kalaupun ada yang kuat paling bisa bertahan dalam hitungan jam atau beberapa hari saja. Maha benar Allah dalam firman-Nya, “Dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup (QS. al-Anbiya’: 29).
Air juga sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh serta menyegarkan kulit dan memulihkan stamina yang loyo. Maka dari itu kalangan medis menganjurkan kita semua untuk menunjang kesehatan tubuh dengan meminum air dalam sehari sekitar 6 – 8 gelas. Dan dalam dunia ruqyah ternyata air juga digunakan sebagai media pengobatan. Yaitu dengan mengambil segelas atau semangkok air, lalu dekatkan ke bibir seraya membaca bacaan ruqyah. Atau membaca ayat dan doa ruqyah lalu ditiupkan ke air. Kemudian si pasien atau orang yang diruqyah minum air tersebut atau dipakai mandi.
Pelopor madzhab Hanbali pernah melakukan ruqyah dengan air secara mandiri. Sebagaimana yang diceritakan anaknya yang bernama Abdullah. Dia pernah melihat ayahnya Ahmad bin Hanbal membaca ayat dan doa ruqyah ke air, lalu meminumnya dan mengguyurkan ke badannya. (Al-Adab Asy-Sar’iyyah: 2/ 441).




Rasulullah meruqyah dengan air garam


Ali bin Abi Thalib Ra: Ketika Rasulullah saw shalat, ada seekor kalajengking yang menyengatnya. Sehabis shalat beliau berkata, “Laknat Allah untuk kalajengking, orang yang sedang shalatpun disengatnya, lalu beliau mengambil air yang dicampur dengan garam. Kemudian diusapkan ke bagian yang sakit sambil membaca surat al-Kafirun, surat al-Falaq dan surat an-Nas.” (HR. Ath-Thabrani dan dishahihkan oleh Syekh Al-Albani hadits no. 548).