Sabtu, 15 September 2018

Pojok Ruqyah

ALAMAT RUQYAH SYAR'IYYAH DAN BEKAM MAJALAH GHOIB
JL. PERCETAKAN NEGARA VII NO 31 RAWASARI  JAKARTA PUSAT 
BUKA PRAKTEK SETIAP HARI DARI JAM 09.00 S/D 16.00 TERMASUK HARI LIBUR TETAP BUKA Tlp : 0815 11311 554 , 0812 828 11254 WA / SMS

Imam Ahmad meruqyah dirinya dengan air


Air adalah merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi makhluk hidup, seperti manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Ada orang yang bisa bertahan puluhan hari dengan hanya menkonsumsi air, tapi dia tak akan kuat bila tidak minum air puluhan hari, kalaupun ada yang kuat paling bisa bertahan dalam hitungan jam atau beberapa hari saja. Maha benar Allah dalam firman-Nya, “Dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup (QS. al-Anbiya’: 29).
Air juga sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh serta menyegarkan kulit dan memulihkan stamina yang loyo. Maka dari itu kalangan medis menganjurkan kita semua untuk menunjang kesehatan tubuh dengan meminum air dalam sehari sekitar 6 – 8 gelas. Dan dalam dunia ruqyah ternyata air juga digunakan sebagai media pengobatan. Yaitu dengan mengambil segelas atau semangkok air, lalu dekatkan ke bibir seraya membaca bacaan ruqyah. Atau membaca ayat dan doa ruqyah lalu ditiupkan ke air. Kemudian si pasien atau orang yang diruqyah minum air tersebut atau dipakai mandi.
Pelopor madzhab Hanbali pernah melakukan ruqyah dengan air secara mandiri. Sebagaimana yang diceritakan anaknya yang bernama Abdullah. Dia pernah melihat ayahnya Ahmad bin Hanbal membaca ayat dan doa ruqyah ke air, lalu meminumnya dan mengguyurkan ke badannya. (Al-Adab Asy-Sar’iyyah: 2/ 441).

Rasulullah meruqyah dengan air garam


Ali bin Abi Thalib ra: Ketika Rasulullah saw shalat, ada seekor kalajengking yang menyengatnya. Sehabis shalat beliau berkata, “Laknat Allah untuk kalajengking, orang yang sedang shalatpun disengatnya, lalu beliau mengambil air yang dicampur dengan garam. Kemudian diusapkan ke bagian yang sakit sambil membaca surat al-Kafirun, surat al-Falaq dan surat an-Nas.” (HR. Ath-Thabrani dan dishahihkan oleh Syekh Al-Albani hadits no. 548).


Meruqyah dengan kompensasi 100 ekor kambing

Dari paman Kharijah bin as-Shalt at-Tamimi, dia datang ke Rasulullah dan menyatakan diri masuk Islam. lalu dia mohon pamit pulang, di tengah perjalanan dia melewati sekolompok kaum, di antara mereka ada seorang laki-laki gila yang terikat rantai. Kemudian keluarganya menghampirinya dan berkata: Kami dengar bahwa teman kamu (Muhammad) telah datang dengan membawa kebaikan, apakah kamu punya sesuatu (doa) yang bisa untuk mengobatinya? Kemudian saya meruqyahnya dengan membaca al-Fatihah, akhirnya sembuh. Mereka lalu memberi saya 100 ekor kambing. Setelah itu saya menemui Rasulullah dan memberitahunya. Lalu beliau bertanya: apakah kamu baca selain dari itu? Saya jawab: tidak. Beliau berkata: Ambillah (imbalannya)! Sungguh, ada orang yang makan dari hasil ruqyah yang bathil (salah), sedangkan kamu makan dari hasil ruqyah yang haq (benar). (HR. Ahmad, Abu Daud dan Nasa’i)    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar