DARI Bandung, jimat ini dikirimkan melalui
kantor pos oleh seorang ibu beranak dua. Dalam dua lembar
kertas folio bertuliskan tangan, ia menceritakan kisahnya dalam mendapatkan
benda-benda ini. "Sudah bertahun-tahun lamanya saya menyimpan sebuah
cincin emas bermata berlian yang saya beli di tahun 90-an atas anjuran
seseorang yang sering disebut 'orang pintar.' Cincin itu diberi doa-doa, yang
saya sendiri tidak tahu apa doanya dan apa maksudnya. Dan selanjutnya, setiap
malam Kamis atau Jumat (maaf saya lupa tepatnya malam apa) cincin itu harus
dibasahi oleh minyak wangi beraroma harum melati.
Namun, semua aktivitas tersebut hanya saya lakukan
beberapa bulan saja. Karena terkadang saya lupa dan semakin malas melakukannya.
Lama-lama saya benar-benar malas melakukannya. Dan pada akhirnya saya
benar-benar mengabaikan ritual semacam itu hingga saat ini. Saya sudah agak
lupa kegunaan ritual cincin itu. Yang saya ingat dulu pernah konsultasi dengan
'orang pintar' tentang perbuatan suami saya yang punya "WIL" (Wanita
Idaman Lain)."
Dalam tulisannya, ia menambahkan, "Bapak/
Ibu Tim Ruqyah, saya serahkan cincin emas bermata berlian ini yang tidak seberapa
untuk dimusnahkan pengaruh-pengaruh buruk/negatifnya. Selanjutnya terserah
Bpk/lbu mau diapakan cincin emasnya."
Bentuk Jimat
Benda yang telah dijadikan jimat oleh dukun
ini, berbentuk sebuah cincin emas bermatakan berlian berwarna putih. Berlian tersebut
berada tepat di atas cincin yang diikat dengan benda mirip kuncup daun. Bersama
cincin emas ini, ibu ini juga mengirimkan beberapa buah jimat lainnya yang
dibungkus dalam sebuah kotak kecil. Masih dalam surat tersebut ia menuturkan,
"Bpk/lbu tim ruqyah, saya juga mengirimkan beberapa benda (mungkin jimat
namanya) yang saya temukan di dompet suami saya dan beberapa benda lainnya
kepunyaan suami saya. Seperti yang saat ini mungkin Bpk/Ibu tim Ruqyah
perhatikan.
Yang menjadi perhatian saya adalah pada sebuah
batu cincin berwarna ungu kebiruan, saya lupa itu batu apa namanya. Batu cincin
itu menurut orang pintar yang kebetulan waktu itu datang bertamu ke rumah saya
dapat mengeluarkan suara yang hanya dapat didengar oleh orang-orang tertentu
saja. Khasiat dari batu cincin tersebut adalah sebagai "pengasih",
yang hanya berkhasiat apabila yang memilikinya adalah seorang laki-laki. Bila
dimiliki oleh wanita tidak ada khasiatnya sama sekali, begitu kata orang pintar
tersebut. Benda-benda lain saya tidak tahu manfaatnya. Sepertinya benda-benda
tersebut didapat suami saya dari beberapa orang pintar/dukun.
Saya berterus terang pada suami saya bahwa saya
mengambil benda-benda miliknya. Suami tidak mau berterus terang darimana ia
mendapatkan benda-benda tersebut dan apa maksud dari menyimpan benda-benda itu.
Suami tidak keberatan bila benda-benda itu saya rnusnahkan/buang. Mudah-mudahan
suami saya benar-benar ikhlas benda-benda tersebut dimusnahkan/buang."