Jumat, 27 Desember 2013

KHASIAT BEKAM BAGI PENDERITA DIABETES

ditulis Oleh:
dr. Muhammad Saifudin Hakim (Staf Pengajar Bagian Mikrobiologi, FK UGM, Yogyakarta)

بسم الله الرحمن الرحيم

Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit/ gangguan metabolisme yang ditandai dengan tingginya kadar gula (glukosa) dalam darah (hiperglikemia) yang disebabkan oleh kurangnya produksi atau gangguan kerja (penurunan efektifitas) hormon insulin atau karena kedua-duanya. Penyakit DM dibagi dalam dua jenis.
Pertama,
DM tipe 1 atau yang disebabkan oleh rusaknya sel β (Beta) pankreas sebagai “pabrik” pembuat insulin.
Kedua,
DM tipe 2, tipe ini merupakan gangguan yang sifatnya heterogen, pada beberapa kasus akibat gangguan fungsi sel β, namun paling banyak disebabkan oleh gangguan kerja (resistensi) insulin pada sel-sel dalam jaringan tubuh.
bekam diabet salafy1
Keberadaan penyakit diabetes tidak lepas dari peran zat besi (Fe) dalam darah.
Sifat molekul besi yang tidak stabil berpotensi menghasilkan berbagai bentuk radikal bebas yang membahayakan atau merusak sel-sel tubuh. 

PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DENGAN BEKAM (HIJAMAH)

Insya Allah semua penyakit dapat disembuhkan dengan hijamah (Bekam), sesuai dengan pernyataan Nabi SAW, hijamah merupakan cara pengobatan & penyembuhan yang paling ideal. Menurut kajian medis modern hijamah dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh, karena sel-sel darah putih tidak ikut keluar dari tubuh dan hanya sel-sel darah merah yang keluar. Adapun beberapa penyakit yang dapat disembuhkan dengan hijamah berdasarkan penelitian ilmiah dan praktik langsung, yaitu :

  •   Sakit kepala

  •   Masuk angin

  •   Migraine

  •   Lumpuh setengah badan (hemiplegia)

  •   Pendarahan pada otak

  •   Encok (sciatica)

  •   Sakit gigi, telinga, mata, hidung

  •   Varices

Kamis, 26 Desember 2013

Tanda Orang yang Terkena Gangguan Jin

  1. Terasa letih, lesu, lemah dan loyo atau bawaannya ingin tidur.
  2. Badan terasa berat, malas beraktifitas dan beribadah.
  3. Kepala berat, sering menderita sakit kepala sebelah/ keseluruhan.
  4. Bagian pundak, punggung dan pinggang berat, atau leher kaku.
  5. Sering menggigil kedinginan, atau sebaliknya terasa panas di badan.
  6. Sering mengkhayal, melamun, termenung dan bengong.
  7. Tiba-tiba tersenyum dan tertawa sendiri atau menangis.
  8. Banyak makan tak kenyang-kenyang, tidak makan tapi tak lapar.
  9. Emosional, temperamental dan suka membesar-besarkan masalah.
  10. Sering pingsan atau tiba-tiba ngamuk (kesurupan).
  11. Dihantui rasa was-was, terutama saat shalat & wudhu.
  12. Bisa melihat jin, atau sensitif akan keberadaan mereka.
  13. Benci melihat orang shalih atau yang taat ibadah.
  14. Spontan menirukan gerakan binatang tanpa ia sadari.
  15. Suka terasa sesak nafas, terutama saat membaca al-Qur‘an.
  16. Susah tidur, meskipun badan letih dan penat tapi mata tak bisa tidur.
  17. Tidur tidak nyenyak, dan dirundung gelisah.
  18. Di malam hari sering terbangun dari tidur secara tiba-tiba.
  19. Banyak tidur tapi tidak puas, bawaannya ngantuk terus.
  20. Suka tindihan atau rep-repan, seakan ada sosok yang menindihnya.
  21. Suka mengigau dengan kata-kata jorok dan kotor.
  22. Suka mimpi jorok (melihat kelamin lain jenis yang tak wajar).
  23. Sering mimpi buruk, seram dan menakutkan.
  24. Sering mimpi melihat binatang buas; ular, kucing, anjing, srigala.
  25. Melakukan gerakan aneh-eneh atau gerakan binatang.
  26. Mimpi diperkosa/ disetubuhi oleh sosok seram atau bayangan hitam.
  27. Mimpi terlempar atau jatuh dari tempat yang tinggi.
  28. Gigi bagian bawah beradu keras dengan gigi bagian atas.
  29. Mimpi melihat hantu (syetan), atau sosok aneh-aneh lainnya.
  30. Sering tertawa, menangis , berteriak-teriak padahal matanya merem.
  31. Susah dapat Jodoh atau pasangan hidup
  32. Berlibido Tinggi (hyper sex), atau sebaliknya.
  33. Mendengar bisikan-bisikan ghaib
  34. Merasa ada sosok yang mengikuti
  35. Terasa panas saat dengar adzan/ tilawah Qur’an.
  36. Haid berkepanjangan, sering pendarahan berlebihan
  37. Susah dapat anak, sering keguguran
  38. Besarnya rasa cinta ke sesama jenis
  39. Ngantuk berat saat tilawah atau ibadah
  40. Sering mencium bau-bauan aneh; anyir, wangi
  41. Cenderung berprilaku membangkang & menyimpang
  42. Menderita sakit yang berpindah-pindah
Ruqyah Majalah Ghoib dan Bekam 0812 8281 1254, 0815 11311 554 WA / SMS Abu Faiz 

Senin, 23 Desember 2013

Agar Kerja Pangkreas Tetap Ok

Oleh Dr.Wadda’ A. Umar

Pankreas adalah sebuah kelenjar yang sangat penting bagi tubuh. Namun ia tidak sepopuler liver, jantung atau ginjal. Ia jarang disebut karena memang jarang menimbulkan masalah penyakit dibanding dengan organ tubuh lain. Hanya disebut sesekali saja, meski sesungguhnya pankreas mempunyai peran yang tidak kecil. Setidaknya untuk fungsi pencernaan. Pankreas, disebut kelenjar ludah perut adalah kelenjar dari sebuah sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama.
Yang pertama, menghasilkan beberapa hormon penting seperti hormon insulin yang dihasilkan sel beta, hormon GHS yang dihasilkan sel epsilon, dan hormon GHIH yang dihasilkan sel delta.
Fungsi yang kedua menghasilkan enzim pencernaan. Enzim yang diproduksi ini berfungsi membantu pencernaan makanan yang kita konsumsi. Ada enzim pemecah karbohidrat, pemecah lemak, dan pemecah protein. Dengan demikian laju metabolisme apa saja makanan yang kita makan, akan lancar prosesnya berkat kehadiran enzim-enzim pankreas. Enzim yang diproduksi dialirkan melalui saluran ke dalam usus dua belas jari. Setelah makanan digiling dan dicampur dengan asam lambung, proses selanjutnya berlangsung di dalam usus duabelas jari sebagai kelanjutan dari lambung sebelum masuk ke usus halus, tempat sebagian besar sari makanan yang sudah diolah menjadi zat gizi yang bisa diserap oleh usus memasuki aliran darah.
Nah, dari fungsi-fungsi pakreas tersebut, yang paling sering disebut-sebut adalah fungsinya yang mengeluarkan hormon insulin, dimana bila fungsi ini terganggu dapat menyebabkan timbulnya kencing manis.
Bila pankreas rusak
Sebenarnya, penyakit atau kerusakan pada pankreas tidak hanya menyebabkan kencing manis saja seperti yang sudah dipahami saat ini. Sebab, setiap terjadi gangguan pada pankreas, apa pun bentuk dan penyebabnya, yang akan muncul tentu gangguan fungsi. Oleh karena fungsi pankreas memproduksi hormon insulin dan enzim perut, maka, gejala dan keluhan yang muncul pun tidak hanya seputar gangguan insulin. Tetapi juga gangguan enzim.
Dari sekian jenis penyakit yang merusak pankreas, paling sering adalah meradangnya kelenjar pankreas. Penyebab peradangan pankreas tidak selalu jelas. Bisa muncul akibat komplikasi virus gondong (mumps, parotitis), gangguan batu empedu, jejas (trauma) sehabis pembedahan perut, pada orang-orang kadar lemak darahnya tinggi (hyperlipidemia), pada orang yang kelenjar anak gondoknya terlalu aktif (hyperparathyroidism), pemakai obat-obat keras dalam jangka waktu lama, serta pada peminum alkohol.

7 Khasiat Mandi Fajar

Mandi Fajar
7 Khasiat Mandi FajarPara Nabi dan Rasul adalah manusia mulia yang senantiasa menghidupkan waktu sepertiga malam sampai fajar. Untuk itu mereka adalah manusia yang paling sehat dibanding umatnya. Keteladanan ini diikuti para tabiin, tabiut tabiin dan salafush shalih. Mereka meraih kesehatan dengan banyak mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala, dan Insya Allah termasuk kebiasaan mandi dikala fajar.
Dr. Abdul Hamid Dayyat dan Universitas Kairo, Mesir menjelaskan maanfat kesehatan yang diperoleh orang  dengan bangun pagi banyak sekali. Diantaranya, gas O3 diudara sangat melimpah saat fajar, kemudian berkurang sedikit demi sedikit, hinnga habis ketika matahari terbenam. Gas O3 mempunyai pengaruh yang positif pada urat saraf, mengaktifkan kerja otak dan tulang. Ketika seseorang menghirup udara fajar yang dinamakan udara pagi, dia merasakan kenikmatan dan kesegaran tiada taranya diwaktu manapun, baik siang atau malam”.
Fajar adalah periode waktu yang mendahului matahari terbit. Indikasinya yaitu adanya cahaya matahari yang lemah sementara matahari sendiri masih berada di bawah horizon. Beberapa definisi teknis dari fajar antara lain:
“Fajar astronomi” adalah periode waktu di mana langit tidak gelap total, secara format didefinisikan sebagai waktu di mana matahari berada 18 derajat di bawah horizon di waktu pagi.
“Fajar nautikal” adalah waktu di mana terdapat cukup cahaya matahari untuk membedakan antara horizon dan objek-objek yang berada di horizon, secara formal didefinisikan sebagai waktu di mana matahari berada pada 12 derajat di bawah horizon di pagi hari.
“Fajar sipil” adalah waktu di mana terdapat cukup cahaya matahari untuk membedakan objek-objek dan cukup cahaya matahari agar manusia dapat melakukan aktivitas luar rumah, secara formal didefinisikan sebagai waktu di mana matahari berada pada 6 derajat di bawah horizon di pagi hari. Fajar berbeda  dengan matahari terbit, yaitu waktu di mana sisi matahari mulai terlihat di atas horizon.

Sabtu, 21 Desember 2013

Konsultasi Tentang Keghoiban

1. Adakah seseorang yang meruqyah itu melihat jin, sehingga bisa mengetahui kalau dia tempatnya di kepala atau di dada misalnya.
2. Apa saja yang boleh dilakukan ketika menghadapi orang yang sedang kesurupan?
3. Sebetulnya apa tujuan diciptakannya jin, Apakah kalau meruqyah juga boleh mendakwahi mereka?
4. Bagaimana cara untuk mendapatkan Buku terbaru Anda bertanya Ghoib menjawab?

Saudara Musthafa, pembaca dan pecinta Majalah Ghoib semoga selalu dalam lindungan Allah. Tidak ada yang bisa melihat hakikat jin itu kecuali Allah . termasuk seorang peruqyah sekalipun. Karena dengan tegas Allah telah nyatakan dalam Al Quran:"Sesungguhnya ia (iblis) dan pengikut-pengikutnya melihat kalian ( manusia) dari suatu tempat yang kalian tidak melihat mereka."(QS.AlA'raf:27).Dan Imam Syafi'I menegaskan bahwa;" barang siapa yang mengaku dirinya bisa melihat hakikat jin, Maka ditolaklah kesaksiannya." Jin adalah makhluk Allah yang ghoib, ada tapi tidak bisa di indra. Alamnya pun beda dengan alam manusia. Sehingga benar pernyataan yang tegas dari imam syafi'i. Karena kalau tidak maka akan banyak kita dapati orang yang mengaku dirinya melihat jin. Dan memahaminya bahwa itu bagian dari karomah atau kelebihan yang diberikan oleh Allah pada dirinya. Padahal yang demikian itu tidak benar. Allah berfirman. "(Dia adalah Allah), yang mengetahui yang ghoib. Maka Dia tidak memperlihatkan yang ghoib itu kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya. Maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) dimuka dan belakangnya."(Qs.Al Jin:26-28 )

Jumat, 20 Desember 2013

Lelembut Penebar Teror Wewangian


Kalau kita pernah berkunjung ke Honiara, ibukota Kepulauan Solomon. Di sana berdiri dengan megah sebuah gedung parlemen. Bangunan tersebut sepintas biasa-biasa saja. Dindingnya dari batu bata berlapis semen bercat biru muda. Langit-langit gedung parlemen ini dihias motif-motif tradisional Melanesia, berupa sisik ikan. Di bagian dinding dan meja, terdapat hiasan dari kayu berbentuk ukiran satwa, terutama buaya.
Bangunan ini menjadi ajang pergulatan politik dari berbagai pihak yang mewakili rakyat setelah pemilu. Gedung parlemen seperti ini, kerap didatangi para demonstran untuk menyampaikan aspirasinya. Konon ruang sidang utama di gedung parlemen ini wingit (angker). Sepertinya cerita-cerita mistik seperti ini, selalu didapatkan dari sumber berita yang tidak valid-karena diawali dengan konon. Tanpa sebab-sebab yang jelas, di ruangan itu kerap muncul bau wangi seperti minyak kayu putih. Bau tersebut sering mengejutkan petugas yang kerjanya mengecek apakah jendela-jendela telah ditutup dengan baik ataukah pintu-pintu sudah dikunci. Kenapa harus terkejut, padahal minyak kayu putih sering digunakan oleh semua kalangan untuk obat masuk angin, termasuk anggota dewan.
Pablo Herdine, seorang satpam yang bertugas di gedung parlemen, pernah kebingungan saat memasuki ruang sidang utama. Waktu itu anggota parlemen sudah pulang semua. Sidang berlangsung sampai sore, karena membahas soal anggaran yang sangat alot. Sekitar pukul 21.00, Pablo masuk ke ruang sidang utama. Petugas cleaning service telah lama meninggalkan tempat itu. Kini Pablo yang harus mengecek jendela dan pintu-pintu. Begitu masuk ruangan, bau minyak kayu putih langsung dirasakan Pablo. Lantaran tidak biasa mencium bau kayu putih, Pablo justru merasa agak pusing. Di samping itu, ia pun merasa heran oleh munculnya bau minyak kayu putih itu. Kalau rasa heran sudah menyelimuti, maka jin akan terus berulah. Karena mereka merasa telah berhasil menggoda manusia. Setelah mengecek jendela dan beberapa pintu, Pablo bergegas meninggalkan ruang sidang utama. Masih ada satu pintu lagi yang harus dikunci dan setelah itu, ia boleh berjaga di gardu. Tak berapa lama, tugas Pablo pun selesai. Ia melangkahkan kaki, menuruni tangga menuju lantai dasar. Dalam kondisi seperti ini, ketenangan sangat diperlukan. Apalagi jika ditambah dengan mendekatkan diri pada Tuhan. Bukan malah ketakutan.

Kamis, 12 Desember 2013

Kenali Penyakit Maag / Gastritis

Penyakit Maag yang dalam istilah medis dikenal sebagai gastritis, mungkin pernah dialami oleh banyak orang. Penyakit gastritis merupakan salah satu penyakit pada lambung dengan gejala utamanya adalah nyeri pada ulu hati.
Gejala umum dari gastritis adalah berupa perasaan tidak enak pada ulu hati yang terkadang disertai dengan mual dan muntah.
Maag, dari sudut pandang kedokteran, merupakan sindrom dispepsia. DR. dr. Marcellus Simadibrata K., Sp.PD-KGEH, menyebutkan, “Sakit maag merupakan istilah awam untuk sindrom dispepsia”. Sindrom dispepsia merupakan kumpulan gejala dari penyakit saluran cerna atas yang terdiri dari rasa sakit di ulu hati dan rasa tidak nyaman di ulu hati.
Rasa sakit dan tidak nyaman ini biasanya berupa nyeri di ulu hati, kembung, mual, muntah, nafsu makan menurun, rasa cepat kenyang sehabis makan dan muncul sendawa, kadang disertai gejala pusing atau mabuk, jantung berdebar-debar, wajah pucat.
Bahkan, orang yang menderita luka atau tukak lambung-duodenum dan tumor atau kanker lambung-duodenum akan terlihat pucat, muntah-muntah hebat, muntah atau buang air besar campur darah hitam, berat badan menurun, serta syok karena pendarahan.
Staf Divisi Gastroenterologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM ini mengatakan bahwa maag disebabkan oleh penyakit lambung atau penyakit saluran cerna bagian atas atau penyakit organ-organ di sekitar saluran cerna atas.
Pada umumnya penyakit maag dapat disembuhkan. Tentu penderita harus tekun berobat, mengatur pola hidup, pola makan dan minum.
Setiap orang yang menderita maag tetap wajib mengonsumsi makanan bergizi. Makanan yang tidak menyebabkan iritasi serta merangsang lambung dan duodenum (usus 12 jari) menjadi konsumsi wajib. Mereka yang menderita maag fungsional pada umumnya dapat disembuhkan hanya dengan mengonsumsi makanan lunak atau bubur, lalu secara bertahap mengonsumsi makanan padat atau nasi biasa.

Air Ruqyah Syar'iyyah ( ARSY)



Allahumma rabban naas

Adzhibil ba’sa

Isyfi…!! Antasy syaafi’

Laa syifaa’a illaa syifaa-uk

syifaa-an laa yughaadiru saqaman

Wahai Allah Tuhan Segala manusia
Hilangkanlah rasa sakit ini
Sembuhkanlah…..!!!!! Engkaulah Yang Maha Penyembuh
Tidak ada kesembuhan yang sejati kecuali kesembuhan yang datang dari-Mu
Yaitu kesembuhan yang tidak meninggalkan komplikasi rasa sakit dan penyakit lain.

Wahai engkau yg mengatur semua pergerakkan benda di semesta raya ini , jdikanlah stiap partikerl terkecil dlm air ini balantara yg akn mnyerang dan mnghancurkan program sihir dan buhul-buhul dan stiap msuh-musuh MU yg membuat tubuh ini sakit ya rabb.
Jdikanlh partikel air tsb mnjdi duri duri besi tajam yg akn membunuh mahluk2 ingkar yg ada dlm tubuhku ya rabb.
Jdikanlh partikel air tsb , sbgai sengatan api listrik yg merambat dari lambung hngga ujung jari2 tangan dan kaki ku, yg merambat ke pusat jantung dan otak ku dan semua sel sel yg mnjdi persembunyian pnyebab lemah badan ku .
Jdkanlh partikel air ini sbg penyembuh yg akn mengembalikan setiap sel sel yg tlh rusak dlm tubuh ku..

Selasa, 10 Desember 2013

Bolehkah Bekam dan Donor Darah Ketika Puasa


Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi keringanan (rukhsoh) bagi orang yang berpuasa untuk mencium istrinya dan berbekam.


Bukhari membawakan Bab ‘Bekam dan Muntah bagi Orang yang Berpuasa’. Beliau membawakan beberapa riwayat, di antaranya :
[Riwayat pertama]
وَيُرْوَى عَنِ الْحَسَنِ عَنْ غَيْرِ وَاحِدٍ مَرْفُوعًا فَقَالَ أَفْطَرَ الْحَاجِمُ وَالْمَحْجُومُ
Diriwayatkan dari Al Hasan dari beberapa sahabat secara marfu’ (sampai pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam). Beliau berkata, “Orang yang melakukan bekam dan yang dibekam batal puasanya.” [Hadits ini juga dikeluarkan oleh Abu Daud, Ibnu Majah dan Ad Darimi. Syaikh Al Albani dalam Irwa’ no. 931 mengatakan bahwa hadits ini shohih]
[Riwayat kedua]
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ – رضى الله عنهما – أَنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – احْتَجَمَ ، وَهْوَ مُحْرِمٌ وَاحْتَجَمَ وَهْوَ صَائِمٌ .
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berbekam dalam keadaan berihrom dan berpuasa.

Minggu, 08 Desember 2013

NAJISKAH DARAH BEKAM........ ?

Sebelum membahas apakah darah manusia termasuk sesuatu yang najis, terlebih dahulu kita perlu mengetahui definisi dari Najis itu.
Menurut istilah syar’i, benda najis adalah benda yang haram disentuh secara mutlak, kecuali jika dalam keadaan terpaksa, bukan karena benda tersebut haram atau kotor dan bukan pula karena benda tersebut berbahaya untuk badan dan akal.(Ensiklopedi Tarjih Masalah Thaharah dan Shalat, hal. 26)
Tidak semua yang haram itu najis. Contohnya, emas dan sutra haram dipakai oleh kaum lelaki, tapi emas dan sutra itu tidak najis. Dan juga tidak semua yang kotor itu najis, misalnya ingus dan ludah itu kotor, tapi tidak najis.
Pada asalnya, segala sesuatu adalah mubah dan suci, oleh karena itu untuk menghukumi najis atau tidaknya sesuatu, maka haruslah membawa dalil yang kuat. Maka, tidak boleh mengatakan najis untuk sesuatu kecuali dengan mengemukakan hujjah. Dan inilah pendapat yang kuat. (Al-Wajiiz, hal. 57 dan Ensiklopedi Tarjih, hal. 32)
Macam-macam najis

Awas Pelet! (Sihir Mahabbah)

   Berbicara tentang hal-hal yang terkait dengan asmara antara lelaki dengan perempuan, seperti tak ada habis-habisnya. Terlebih saat ini, ketika jaman telah ramai oleh segala perangkat yang mengekploitasi nafsu manusia. Pendek kata, ini adalah jaman ketika syahwat diaduk-aduk hingga menjadi panas. Melalui tontonan, buku, internet, dan cara-cara lainnya.
   Seringkali, seorang laki-laki begitu jatuh cinta kepada perempuan karena sebab-sebab tertentu. Sebaliknya juga sama, perempuan juga bisa jatuh cinta kepada laki-laki pujaannya. Nah, untuk urusan cinta-mencinta inilah, banyak orang mengambil jalan yang salah. 
   Terutama bila cintanya bak gayung yang tak bersambut. Akhirnya mereka mengambil jalan pintas. Dengan cara potong kompas untuk mendapatkan “target yang diincarnya”.
   Hal yang sama juga bisa terjadi pada pasangan yang sudah menikah. Katanya, untuk mendapatkan cinta dari pasangannya itu, biar awet cintanya, dan lain sebagainya. Yang lebih kacau, adalah pasangan yang sudah menikah berusaha menggaet pasangan orang lain. Maka terjadilah perselingkuhan yang kini merebak di mana-mana.
   Cara pintas yang biasa mereka lakukan adalah pergi ke tukang sihir. Kepada tukang sihir itu mereka lantas menyampaikan keinginannya. Mereka seperti tidak peduli, bahwa tindakan tersebut jelas-jelas merusak aqidah (iman), yang menjerumuskan mereka ke jalan kemusyrikan.
    Bentuk dan hal-hal yang berhubungan dengan sihir mahabbah atau sihir cinta, atau pelet ini banyak sekali. Seorang ulama dan pakar terapi gangguan sihir atau syetan dari Timur Tengah. Syeikh Abdussalam Bali, menjelaskan hal tersebut panjang lebar dalam bukunya As Sharim al Battar fit Tashoddi lis Saharoti asyror.

Jin Pun Bisa Naksir Terhadap Manusia

 
   Ibnu Taimiyah berkata dalam "An-Nubuwat" hal.399: "Jin terkadang jatuh cinta kepada manusia sebagaimana manusia jatuh cinta pada manusia lainnya, dan sebagaimana seorang lelaki mencintai wanita, dan wanita mencintai pria.

   Maka ia pun merasa CEMBURU padanya dan ia mendukung kecemburuannya itu dengan segala sesuatu yang bisa ia lakukan...

   Dan jika yang ia cintai bersama dengan laki-laki atau wanita yang lain, maka terkadang ia menghukumnya dengan MEMBUNUH-nya atau dengan cara yang lainnya..

   Dan semua ini nyata terjadi..!!!

   Maka wajib bagi setiap Muslim dan Muslimah untuk selalu berusaha menekuni dzikir syar'i yang telah diajarkan Rasulullah SAW kepada kita, terkhusus yang terkait dengan dzikir masuk kamar mandi dan dzikir ketika berhubungan badan.
KARENA BERTELANJANG TANPA DIAWALI DENGAN DZIKIR KEPADA ALLAH MERUPAKAN SEBAB JATUH CINTANYA JIN kepada MANUSIA....

Jumat, 29 November 2013

Alamat Ruqyah Syar'iyyah Jakarta, Menjadi Homo Karena Jin Waria



Sodomi adalah kejahatan yang sangat kejam dipandang dari sudut apapun. Terlebih bila yang menjadi korban adalah anak-anak. Kemungkinan mengalami penyimpangan seksual di kemudian hari sangatlah besar. Seperti yang dialami Nanang (Nama Samaran), lelaki yang baru melangsungkan pernikahan 6 bulan yang lalu menceritakan kisah Ahad kelabu kepada Majalah Ghoib. Berikut petikan kisahnya.
Nanang, begitulah biasanya saya dipanggil. Saya lahir di Rembang, Jawa Tengah 28 tahun yang lalu dari keluarga tentara. Seperti karakter orang Jawa kebanyakan, bapak itu orangnya pendiam, wataknya lembut. Sangat bertolak belakang dengan anggapan sebagian orang bahwa tentara itu keras. Saya sendiri sebagai anak tentara tidak bisa menyalahkan bayangan mereka yang demikian. Sedangkan ibu adalah tipe orang yang suka mengalah tidak ingin membuat keributan dengan orang lain.
Sebagai anak bungsu dari tiga bersaudara, watak saya sangat jauh berbeda dengan kedua kakak saya. Kebetulan kakak yang pertama adalah seorang Perempuan yang tomboy. Mungkin ia terbawa dengan keseharian kami yang tidak terlepas dari dunia ketentaraan. Sedangkan kakak yang kedua, sama seperti saya, laki-laki. Bedanya kakak laki-laki saya orangnya itu tidak sabaran kurang telaten. Diantara kedua orang tua, saya lebih dekat kepada ibu. Mengapa demikian saya tidak tahu.
Mungkin karena sedari kecil, Ibu mendidik saya menguasai pekerjaan wanita. Saya sudah terbiasa memasak atau belanja keperluan dapur ke pasar. Ibu memang lebih senang menyuruh saya daripada kedua kakak yang lebih suka dengan dunia mereka, dunia anak-anak.
Saya tidak tahu apakah kebiasaan melakukan pekerjaan wanita pada akhirnya akan mempengaruhi kejiwaan saya. Yang jelas, saya pernah menladi korban kebrutalan seks seorang laki-laki yang masih satu asrama dengan saya. Peristiwa kelabu yang sangat membekas dalam jiwa saya hingga sekarang. Kejadiannya terjadi belasan tahun yang lalu, tepatnya saat saya masih kelas 5 SD.

Ruqyah Syar'iyyah, Sakit di Kaki Selama 7 Tahun yang Tidak Terdeteksi Medis


Malam itulah awal dari keanehan demi keanehan terjadi dalam hidup saya. Pada saat jam menunjukkan pukul 01.30 malam, saya merasa ada yang membangunkan. Terasa betul kaki saya dipukul-pukul agar bangun. Hanya saja, saya berfikir untuk menunda bangun. Saya pikir yang memukul kaki saya adalah teman saya yang tidur di samping saya. "Ya nanti dululah …" kata saya. Karena saya dipukul lebih keras, akhirnya saya bangun dan duduk di pinggir tempat tidur. Saya melihat di kamar itu ada makhluk seperti manusia tetapi pendek botak dan berkulit putih. Pakai baju kotak-kotak merah putih dengan celana pendek hitam. Tapi saya tidak bisa melihat matanya.
Saya orang Pekanbaru asli. Sebagai orang kelahiran sana, saya menamatkan SD, SMP, SMA di Pekanbaru. Sedangkan kuliah, saya mengambil D3 Akademi Perawat di Padang. Setelah tamat saya ingin melanjutkan S1 di UI Jakarta atau Unpad Bandung. Ujian masuk FIK (Fakultas Ilmu Keperawatan) Unpad dilaksanakan lebih dahulu dibandingkan UI. Selesai ujian, saya segera menuju Jakarta untuk mengikuti ujian masuk FIK UI Salemba Jakarta.
Di Jakarta saya menginap di rumah sepupu saya di komplek Taman Mini, Jakarta Timur. Rumahnya tidak luas. Kamar yang saya tempati berukuran 3x2 meter. Tempat tidurnya ukuran single. Di kamar itu ada satu lemari, satu meja belajar, jendela menghadap ke jalan dan tempat tidur di samping jendela. Malam itu saya tidur di samping jendela. Malam itu saya tidur bersama teman saya dari Padang yang juga akan ikut ujian di UI pada fakultas yang sama. Karena tempat tidurnya sempit, maka kami tidur saling miring.
Sementara di ruang depan, empat saudara laki-laki saya asyik menunggu jadwal pertandingan final piala dunia 1998 antara Brazil dan Prancis yang bertepatan dengan malam Sabtu, dimana keesokan harinya saya mengikuti tes UMPTN/SPMB. Sebelum tidur, saya sempat berdoa agar bisa bangun malam untuk shalat tahajud dan berdoa.

Mengunci Lapangan Bola dengan Pagar Ghoib



KUTINGGALKAN tanah kelahiranku di Sumatera di pertengahan tahun. Kuturuti kata hati. Merantau ke tanah jawa demi cita-cita yang membuncah di jiwa. Bukan gelar dokter atauinsinyur yang ingin kusandang. Atau atribut duniawi lainnya. Aku hanya ingin menyambungcita-cita orangtua yang belum kesampaian. Mereka telah lama ingin mendirikan pesantren. Tapi apalah daya. Keterbatasan pemahaman agama membatasi gerak mereka.
Sebuah pesantren di jawa Tengah menjadi labuhan harapan. Puluhan kitab berbahasa Arab mulai menjadi harian. Aku terbilang anak yang menonjol di kelas. Setelah menamatkan satu kitab, kami menerima amalan atau lelakon yang harus dijalani. Setiap kitab berbeda amalannya. Ada yang harus puasa tiga hari. Ada yang satu minggu. Atau merapal wirid dalam bilangan tertentu. Dan ada pula yang pantang menyantap makanan yang bernyawa. Tiap hari mereka hanya mengkonsumsi makanan nabati. Baik dari dedaunan atau yang lainnya. Dalam setahun, setidaknya aku menamatkan tiga puluhan kitab. Sudah bisa dibayangkan bagaimana kehidupan santri di sana. Ya, kuakui tujuh puluh lima persen santri mengamalkan berbagai amalan-amalan itu.
Mulanya, aku termasuk orang yang malas amalan puasa. Di tahun kedua, aku mulai bersemangat. Puasa mutih tujuh hari kulalap begitu saja. Puasa mutih nemang terbilang berat, terlebih bila di hari ke tujuh aku tidak makan dan minum dan tidak tidur selama dua puluh empat jam. Sejak itu, berbagai jenis amalan dan lelakon mulai kulahap. Keinginan yang kuat agar pulang dengan membawa hasil membuatku pantang menyerah. Lulus dari satu ujian kuikuti ujian berikutnya. Tetap dengan keyakinan yang sama. Aku tidak ingin mengecewakan orangtua. Sampa! pada titik ini, aku merasa telah berbuat maksimal. Baik di kelas maupun di luar kelas. Berbagai jenis tempaan batinpun tak lepas dari incaranku. Aku pernah tirakat tidak makan nasi putih selama setahun. Bukan karena mengidap penyakit tertentu dan dilarang oleh dokter. Tapi lebih karena nasi putih adalah pantangan dari tirakat yang sedang kulakoni. Setiap hari aku hanya makan gorengan atau mie instant. Tak lagi kupertanyakan mengapa tidak boleh makan nasi saat menjalani lelakon tertentu. Karena kudapatkan ilmu tersebut di pesantren.

Karena Sihir Aku dipanggil Neng, Ibu atau Nenek



Mendapat tiga nama panggilan berbeda itu hal biasa.Di sekolah dipanggil Rinto, di rumah dikenal dengan nama Tobing. Panggilan sesama teman pun berbeda. Tapi bila panggilan tersebut berkaitan dengan umur, ini baru aneh. Pagi dipanggil neng, siang dipanggil mbak, sore dipanggil bu atau nenek. Padahal orangnya sama. Usianya pun tidak banyak berubah. Semua itu dialami Novi karena sihir kerabat sendiri. Novi menceritakannya kepada Majalah Al-lman ditemani ibunya. Berikut petikannya. 
Tujuh tahun lalu, saat lebaran Idul Fitri. Aku pulang ke kampong halaman di daerah Semarang Jawa Tengah. Aku rindu dengan nenek yang selama ini suaranya hanya kudengar melalui telepon. Aku memang terbilang jarang pulang kampung. Bukan sombong lantaran dibesarkan di kota besar, tapi kesempatan untuk pulang kampung memang sulit kudapatkan. Usiaku yang masih belasan tahun, menjadi kendala tersendiri. Ibu tidak rela melepaskanku pulang sendiri ke kampung halaman.
Sementara jadwal liburan sekolah tak jarang juga berbenturan dengan kegiatan orangtua. Kerinduanku pada nenek kulampiaskan melalui telepon. Suaranya yang lembut memberi kehangatan tersendiri. Terbayang betapa enak tidur di pangkuan nenek. Dibelai dan dimanja-manja di beranda rumah sambil melihat hamparan sawah yang menghijau.
Rumah nenek terletak di diujung desa. Langsung berbatasan dengan sawah yang ditumbuhi padi. Hanya dipisahkan oleh jalan desa yang berbatu. Sebatang pohon mangga bertengger di sebelah kiri. Sementara di bagian kanan ditumbuhi pohon belimbing. Kondisi alam pedesaan yang sunyi dan damai itulah yang menambah kerinduanku pada kampung halaman.
Seperti biasa. Rumah nenek menjadi tempat perkumpulan anak dan cucunya di hari lebaran. Hadir juga adik ibu yang biasa kupanggil dengan Bibi lta. Ia ditemani suaminya, Om Aji. Dengan Bibi lta, aku sudah sering ketemu. Nyaris tiap pulang kampung, ia menyempatkan diri menemui ibu yang juga kakak kandung nya. Sedangkan dengan Om Aji, aku baru pertama kali bertemu dengannya. Bapak dan ibu juga baru pertama bertemu dengan Om Aji.

Anak Saya Korban Was-was Syetan



Anak melawan orangtua? Nampaknya sulit dipercaya. Tapi demikianlah kenyataannya. Berbagai media memberitakan kekerasan yang dilakukan seorang anak kepada orangtuanya. Bahkan ada yang tega membunuh orang yang telah melahirkan dan membesarkannya. Naudzubillah. Namun sayang, tidak banyak orang yang mengaitkan kenakalan anak itu dengan jin. Hingga penyelesaiannya pun berlarut-larut. Padahal, sangat dimungkinkan kenakalan anak itu akibat gangguan jin dalam dirinya. Meski dengan alas an yang berbeda-beda. Seperti kisah Ibu Han. Bertahun-tahun ia harus mengepel, mencuci, atau mengelap buku anaknya tanpa alas an yang jelas. Ibu Han menuturkan kisahnya kepada Majalah Ghoib di rumahnya. 
Di pinggiran Jakarta Selatan, saya memilih sebuah komplek perumahan sebagai tempat melabuhkan harapan. Disebuah rumah yang sederhana tipe 50. Halamannya rindang. Ditumbuhi bunga dan pohon mangga. Efektif untuk menahan sinar matahari menembus rumahku. Komplek perumahan ini berada di lingkungan yang asri, jauh dari polusi ibukota yang kian menyesakkan dada. Dari sini saya ingin membangun surga bersama Mas Riko, pemuda pilihanku. Kami ingin mewujudkan impian setiap insan yang telah menyempurnakan separuh agamanya.
Waktu terus merambat. Jalinan kasih kami melahirkan dua anak lelaki. Rian dan Dino. Anak-anak yang manis dan lucu. Rian bermata bulat. Sedang Dino berkulit kuning. Badannya lebih atletis dari kakaknya. Hari demi hari kureguk kebersamaan dengan orang-orang yang kucintai. Kehadiran anak-anak dalam dunia kami menambah kebahagiaan ini. Dunia terasa lengkap oleh celoteh dan keluguan mereka.
Waktu terus merangkak tanpa bisa dihentikan. Anak pertama saya telah duduk di bangku SMA. la memilih tinggal bersama neneknya yang tidak perlu naik mobil untuk sampai ke sekolah. Saya bersyukur, Rian diterima di SMA unggulan di Jakarta. Tinggallah Dino yang mengisi keseharianku.

Setelah Dua Tahun Antipati Dengan Ruqyah Syar’iyyah

Tidak cepat berputus asa. Itulah kunci keberhasilan dalam berbagai hal. Termasuk mencari kesembuhan akibat gangguan jin. Ruqyah bukan permainan sulap. ‘Sim Salabim’ langsung sembuh. Ada dinamika tersendiri yang harus dipahami. Terkadang gangguan syetan semakin meningkat setelah menempuh jalur ruqyah syar’iyyah. Seperti kisah Alan (nama samaran, usia 26 tahun) yang sempat mundur dari jalur ruqyah syar’iyyah. Alan menuturkan kisahnya kepada Majalah Ghoib di Jakarta. Berikut kisahnya. 
Selepas SMA, saya melanjutkan kuliah di sebuah perguruan tinggi di yogya. Di sanalah, saya mulai akrab dengan kegiatan lintas alam. Seperti yang terjadi sewaktu semester dua. Kakak kelas mengadakan kegiatan hiking untuk menjalin keakraban antara mahasiswa baru dan mahasiswa senior. Saya tertarik dan ikut bergabung.
Lintas alam dilaksanakan di lembah Wonolelo, yogya. Lembah yang masih satu wilayah dengan taman wisata Kali Urang. Lembah Wonolelo berada tidak jauh dari perkampungan penduduk. Tempatnya sepi. Dari kampung melewati jurang, menyusuri jalan setapak. Nun jauh di bawah terdapat tempat lapang. Rombongan meninggalkan tanah lapang. Kembali menyusuri jalan setapak di antara ladang persawahan. Sekitar dua kilo meter kemudian, rombongan sampai di sebuah air terjun. Waktu itu matahari tepat di atas kepala.
Teman-teman segera berhamburan. Mereka berpadu dengan alam. Mandi dan bersenda gurau dengan percikan-percikan air. Saat itu, ada perasaan aneh menyelusuri jiwa. Ada keinginan untuk bermeditasi di bawah guyuran air terjun. Terbayang, tokoh-tokoh sakti yang bersemedi di bawah derasnya air terjun
Saya tidak bisa menolak. Keinginan itu kuat sekali. Di bawah guyuran air terjun saya menenangkan diri. Mengatur pernapasan dan gerakan sedemikian rupa agar tidak menarik perhatian teman-teman. Perlahan, saya membayangkan aliran energy yang masuk. Aliran angin berputar masuk ke kepala, terus mengalir dan berputar di tubuh. Rasanya nyaman. Lelah dan letih setelah satu jam berjalan kaki hilang begitu saja. Berganti dengan hawa segar yang menyejukkan. Sejak saat itu saya mulai senang berada di pertemuan antara dua sungai, delta, air terjun, lembah atau di bawah pohon yang rindang.

Kamis, 28 November 2013

Dirayu Jin yang Menyerupai Suami



Jin memiliki perasaan cinta? Ya, memang demikian. Karena mereka adalah makhluk yang berkembang biak seperti halnya manusia. Kian hari jumlah mereka kian banyak. Bila rasa cinta tersebut terjadi sesama mereka, tentu hal ini tidak menjadi masalah. Tapi rasa cinta akan membawa bencana bila ada jin yang mencintai manusia. Seperti yang dialami Siska (nama samaran). Ia pun pingsan sesaat setelah mengetahui  bahwa jin menyerupai suaminya. Dengan didampingi suaminya, ia menuturkan kisahnya kepada Majalah Ghoib di Bogor. Berikut petikan kisahnya. 
Mahligai rumah tangga saya seakan tidak pernah terpisah dari dunia gaib. TLjuh tahun lalu, beberapa bulan sebelum melangsungkan pernikahan pun, saya telah merasakan sakitnya cakar macan. Walau macan itu hanya hadir dalam mimpi, tapi tak urung lima cakaran membekas di dada. Saya baru sadar, sesaat setelah mandi. Saya pun keheranan bukan kepalang. Bagaimana mungkin itu terjadi. Waktu itu,  saya hanya cerita kepada Bambang (nama samaran), seorang pemuda yang kini menjadi suami saya.
Siangnya, Bambang main ke rumah. Di sinilah, peristiwa yang memalukan itu terjadi. Saya yang sedang kasmaran dengan Bambang, tanpa tedeng aling-aling, langsung menariknya ke dalam kamar. Bambang pun terkejut. Tidak biasanya saya berperilaku seperti ini. Apalagi, ia melihat sorot mata saya berubah. Mata saya merah. Bambang dengan tegas menolak. Saya tetap merengek, walau saat itu saya hanya minta dicium.
la pun berlari menghindar. Tapi saya terus mengejarnya. Katanya bajunya sampai robek-robek. Barulah setelah terdengar adzan dzuhur ulah saya terhenti. “Panaas. Panaaas. Hentikan suara itu,” teriak saya.
Dari sini, Bambang sadar bahwa itu bukanlah diri saya. Ada makhluk gaib yang merasuk ke dalam diri saya. Maka ia pun segera mencari pertolongan kepada tetangga yang kebetulan seorang haji dan katanya bisa mengusir gangguan jin.
“Saya tidak tahu bagaimana cara perginya. Semoga Siska tidak diganggu lagi,” ujar wak haji. Keesokan harinya, saya kerasukan lagi. Kali ini lebih parah. Saya berlari kesana kemari, sambil terus berteriak “Mana Siska. Mana Siska. Saya ingin membunuhnya. Dia merebut pacar saya.” Aneh, memang. Saya berlarian kesana kemari mencari diri saya sendiri. Bahkan saya ingin membunuh diri saya.

Satu Bulan Lamanya Saya Dihantui Kematian



Kematian adalah suatu kepastian. Seperti hukum matematika. Tak seorangpun dapat lepas dari suratan ini. Burung elang yang bebas berkelana menjelajah jagad raya suatu saat juga akan jatuh dan terkapar di atas tanah. Tak ubahnya seperti manusia. Bila demikian, haruskah seseorang takut kepada kematian sedemikian rupa hingga di luar batas kewajaran? Seperti kisah Silfi, seorang karyawan swasta asal Bangka Belitung. Ia menuturkan kisahnya kepada Majalah Ghoib di Jakarta. Berikut petikannya. 
Sekian tahun merantau, saya dapat menghirup udara Jakarta dengan nyaman, seperti layaknya gadis-gadis yang lain. Atribut jilbab yang menutupi kepala semakin menenangkan jiwa. Setidaknya saya bisa menghindari tatapan jalang lelaki hidung belang, yang dengan seenaknya memelototi wanita yang tidak menutup aurat.
Kegamangan yang sempat menghantui, dulu sebelum berangkat ke Jakarta, sirna bersamaan dengan berjalannya waktu. Hingga muncullah suatu perasaan aneh yang menyebar dalam jiwa. Perasaan takut pada kematian, itulah awal derita yang sempat menghimpit dada sebulan lamanya.
Februari yang Menegangkan.
Berawal dari dirawatnya salah seorang kerabat tante di rumah sakit yang biasa saya panggil dengan nenek. Keadaannya sudah semakin kritis. Sehingga tante kembali berniat membesuk nenek. Sebenarnya beberapa hari sebelumnya saya sudah sempat menjenguk nenek, tapi karena keadaannya yang saat itu boleh dibilang sudah sangat kritis, saya berniat kembali menengoknya.
Bertiga dengan tante dan anaknya, Zulfa, kami berjalan menelusuri lorong-lorong rumah sakit. Sesekali berpapasan dengan perawat yang tergopoh-gopoh mendorong pasien yang sudah kritis. Hingga ketika sampai di ruangan nenek, saya tidak diizinkan masuk. Ltu memang peraturan rumah sakit bahwa selain keluarga pasien tidak sembarang orang dibolehkan masuk.

Kutemukan Makna Hidup Setelah Diruqyah di Malam I’tikaf Akhir Ramadhan



Saya Muhammmad Kuwat (bukan nama asli) anak bungsu dari lima bersaudara, lahir di kota tua bekas Kerajaan Mataram lslam Kotagede Yogyakarta 33 tahun yang lalu. Keluarga dan lingkungan saya cukup agamis. Saya tinggal di sebelah barat mushalla kecil yang berbilik bambu. Di situlah saya belajar mengaji dari seorang guru. Kini mushalla itu sudah berubah menjadi sebuah masjid megah yang pernah diresmikan oleh Ketua PP. Muhammadiyah KH. AR. Fahruddin (almarhum) di awal tahun 90-an.

Saya lulus dari MAN Yogyakarta tahun 1990. Sejak remaja saya sudah tertarik dengan ilmu-ilmu kanuragan, kekebalan, tenaga dalam dan kesaktian. Hal itu karena ajakan teman-teman main saya. Saya pernah belajar ilmu tenaga dalam Panji Wulung yangngetop pada saat itu di kalangan anak muda Kotagede. Kemudian saya juga belajar tenaga dalam Ngudi Utama. Setelah itu kehidupan saya semakin jauh dari lslam, karena kalau orang lslam itu dzikir dengan subhanallah, subhanallah, tetapi saya membaca mantra-mantra jawa dan mengundang bantuan ghaib dengan memanggil nama guru besar tenaga dalam yang saya ikuti.
Mushaf al-Qur’an pun saya Bakar
Entah pengaruh apa, perangai saya berubah total. Kehidupan mabuk-mabukan, berkelahi, saya geluti setiap hari. Saya dikenal sebagai preman kampung yang lumayan ditakuti orang, karena saya pernah berkelahi dengan pukulan telapak tangan kanan saya yang mengenai dada lawan. la langsung jatuh KO tersungkur dan di dadanya membekas hitam dan panas terbakar, bergambar telapak tangan saya.
Setelah tiga hari, orang itu datang menemui saya untuk minta maaf kepada saya. “Saya beri maaf, tapi jangan berlagak jagoan kalau lewat di kampung saya,” gertak saya waktu itu. Kemudian saya usap dadanya dan hilanglah bekas hitam bergambar telapak tangan saya, ia sembuh seketika.

Dikejar-Kejar Hantu, karena Belum Melaksanakan Nadzar

Jangan melarikan diri dari nadzar, saat kesempatan untuk melaksanakannya tela terbuka. Karena nadzar itu hutang. Sekali hutang, tetaplah hutang sebelum terbayar. Sampai kapanpun. Begitulah intisari kesaksian Dasiman (seorang pegawai negeri sipil) kali ini. Dua bulan lamanya, ia menerima konsekuensi dari nadzar yang belum dilaksanakannya sejak dua puluh tahun yang lalu. Berikut petikannya. 
Jawa Tengah, Agustus 1986
Tahun 1986, aku baru lulus STM. Usiaku baru dua puluhan tahun. Mungkin terbilang telat bagi anak-anak zaman sekarang, lulus sekolah menengah pada usia sepertiku. Tapi bagiku dan teman-teman, itu sudah lumrah. Bukan hal Yang aneh.
Saat itu, untuk mencari pekerjaan di kampung halamanku tidaklah semudah sekarang. Tidak bany ak lapangan kerja yang terbuka bagi pencari kerja di Solo, Jawa Tengah. Mau menggeluti pertanian seperti orangtua, dalam benakku saat itu juga bukan sebuah pilihan awal.
ljazah SMA sudah dalam genggaman. Aku ingin mencari suasana baru. Dunia kerja yang berbeda dengan yang kujalani selama ini, sebagai anak seorang petani. Masalahnya, lapangan kerja yang tersedia tidak memberikan, ruang yang cukup bagiku dan teman-teman.
Aku yang terbiasa pergi pagi pulang siang, menjadi jenuh di rumah seharian. Aku rindu kembali dengan suasana pegunungan. Selama sekolah, aku memang ikut bergabung dengan perguruan beladiri. Setidaknya sabuk hijau sudah dalam genggaman.
Sesekali aku dan teman-teman juga melakukan latihan fisik dengan cara yang berbeda. Ya, dengan mendaki gunung misalnya. Gunung Lawu bukan lagi asing bagiku. Puncak Argodalem beberapa kali sudah kudaki. Gua Nyi Roro Kidul juga pernah kudatangi.
Aku larut dalam kenangan indah di puncak Argodalem. Beratapkan langit, berdinding hamparan pohon pinus. Gelegak darah mudaku kembali menggelora. Hasrat dan keinginan untuk mendaki gunung muncul kembali. Ah, mengapa tidak ke pertapaan Pringgondani saja, pikirku. Bukankah, tempat itu diyakini sebagai tempat keramat? Banyak orang datang ke sana dengan berbagai alasan. Konon, berdoa di pertapaan Pringgondani itu mudah terkabul.